NUMALANG ID, Bantur – Sebanyak 316 mahasiswa Universitas Islam Raden Rahmat (UNIRA) Malang yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata Terpadu (KKN-T) berbasis pesantren, resmi diberangkatkan pada Sabtu, 16 Januari 2025 kemarin.
Mahasiswa yang berasal dari Fakultas Saintek, Fakultas Ilmu Keislaman (FIK), dan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) ini melaksanakan program KKN-T dengan tema “Peran Strategis Pesantren sebagai Social Engagement dalam Pemberdayaan Masyarakat Berdampak dan Berkelanjutan.”
Kelompok 16 KKN-T UNIRA ditempatkan di Pondok Pesantren Assalam, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Pada 15 Januari 2025, mereka bersama Dosen Pendamping Lapangan mengadakan pertemuan pertama yang menjadi momen penting dalam rangka musyawarah bersama untuk merancang dan menjalin kolaborasi program yang akan dijalankan selama KKN-T.

Dalam pertemuan tersebut, Ustadz Toha selaku pengurus pesantren menjelaskan bahwa pesantren Assalam memiliki potensi besar pada sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), seperti produk frozen food, kopi herbal, minyak kelapa, dan sabun herbal. Namun, menurutnya, pemasaran produk-produk tersebut masih terbatas di kalangan santri dan masyarakat sekitar pesantren.
“Pondok memiliki banyak produk, tetapi belum memiliki manajemen pemasaran yang baik,” ungkap salah satu santriwati.
Melihat hal tersebut, mahasiswa KKN-T diharapkan dapat memberikan solusi kreatif dan inovatif untuk mengembangkan manajemen pemasaran dan meningkatkan kualitas serta kuantitas produk UMKM pesantren. Kolaborasi antara mahasiswa, pengasuh, pengurus, dan santri dinilai sebagai kunci keberhasilan dalam program KKN-T ini.
Melalui pendekatan yang tepat, mahasiswa UNIRA optimis dapat meningkatkan potensi UMKM pesantren Assalam dan mendukung pengembangan program pendidikan di pesantren ini. Diharapkan, hasil dari program ini dapat memberikan manfaat jangka panjang tidak hanya bagi pesantren, tetapi juga bagi masyarakat sekitar Desa Rejoyoso.