Pada peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 22 Oktober 2023 kali ini. Ustdz Ach. Zahri, S.Pd salah satu tokoh masyarakat sekaligus guru agama di salah satu Lembaga di Bangkalan menyampaikan lima dasar yang harus dimiliki dan harus dilakukan oleh seorang santri.
Beliau memaparkan arti dari kata SANTRI (سنتري), dalam tulisan arab kata santri terdiri dari lima huruf hija’iyah “س,ن , ت, ر, ي”.
Pertama beliau ambil dari huruf hija’iyah “س” yakni سابق بالخير “Sabikun Bil Khoir” yang artinya berlomba-lomba dalam kebaikan. Sebagai santri harus senantiasa selalu melakukan hal hal kebaikan dalam kehidupan sehari hari diluar maupan didalam pondok. Santri ketika berada di pondok harus selalu giat dalam mengaji, melaksanakan keawajban nya sebagai seorang santri, dan tidak melanggar aturan pondok. Serta ngalap barokah kepada sang kiai sembari mengharap ridho sang kiai. Ketika berada di tengah-tengah masyarakat santri juga harus senantiasa melakukan hal-hal baik, menjadi contoh bahwa santri betul-betul orang yang terdidik dan berilmu serta mampu mengamalkan ilmu yang dimiliki dengan berprilaku baik.
Kedua beliau ambil dari huruf hija’iyah “ن” yakni ناشرللعلم والخير “Nasyirun lil ilmi wal khoir” yang artinya menyebarkan ilmu dan kebaikan. Dalam hal ini, santri harus semaksimal mungkin mengamalkan dan menyebarkan ilmu nya dengan cara-cara yang baik. Sehingga ilmu yang disampaikan nya akan mudah dipahami serta diterima oleh masyarakat.
Ketiga beliau ambil dari hurus hija’iyah “ت” yakni تابع لٲمرلله ورسوله صل الله عليه وسلم “Taa bi’un liamrillahi wa rasulihi shallallahu ‘alaihi wa salam” yang artinya mengikuti perintah Allah swt dan Rasul nya. Santri harus senantiasa bertaqwa kepada Allah swt dengan melaksanakan perintahnya dan menjauhi segala larangan nya. Serta mengerjakan sunah sunah rasulullah saw.
Ke-empat huruf hija’iyah “ر” yaitu راع نفسه واهله والمسليمين والناس اجمعين
“Ra’in nafsahu wa ahlahu wal muslimin wan-nasi ajma’in”, yang artinya menjaga diri keluarga dan orang-orang muslim serta semua umat manusia. Santri harus bisa menjaga diri nya dari hal hal yang membahayakan.
Menjaga dirinya untuk tidak berbuat maksiat. Serta menjaga keluarga nya agar selalu hidup dengan aman dan nyaman. Mampu menjadikan keluarga yang diamis dan harmonis. Menjaga saudara sesame umat islam dan juga.
Penulis: Ustadz Ach. Zahri, S.Pd (Kepala Madrasah Kholilurrohman)
