Pakisaji, numalang.id – Dalam semarak peringatan Hari Santri Nasional 2025, Ikatan Guru PAUD Muslimat NU (IGPAUD) Anak Cabang Pakisaji menggelar Gebyar Senam Bersama di Lapangan Sonotengah, Desa Kebonagung, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Sabtu (25/10/2025). Kegiatan yang meriah ini diikuti sekitar 700 siswa dan 130 guru dari berbagai lembaga PAUD di bawah naungan Yayasan Pendidikan Muslimat NU An-Nabawi.
Para peserta tampak kompak mengenakan busana ala santri bersarung dan berpakaian muslim-muslimah putih yang menjadi simbol kesucian dalam menuntut ilmu. Dengan penuh semangat, mereka mengikuti setiap gerakan senam yang dipandu instruktur di tengah suasana cerah pagi hari.
Ketua IGPAUD Muslimat NU Anak Cabang Pakisaji, Husniati, mengatakan kegiatan ini bukan sekadar olahraga bersama, tetapi juga ajang mempererat tali silaturahmi antar lembaga pendidikan Muslimat di Pakisaji. “Lewat kegiatan ini, kami ingin membentuk santri yang sehat lahir dan batin, serta berakhlakul karimah sesuai ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah,” ujarnya.

Husniati menambahkan, semangat Hari Santri menjadi pengingat bagi pendidik dan peserta didik untuk meneladani perjuangan para ulama. “Para ulama adalah pewaris para nabi. Meskipun kita tak bertemu langsung dengan mereka, setidaknya kita bisa mencontoh akhlaknya,” tambahnya.
Acara tersebut juga dihadiri jajaran Rois Syuriyah Majelis Wakil Cabang NU Kecamatan Pakisaji dan pengurus Ranting NU Desa Kebonagung. Dalam kesempatan itu, Solikan, salah satu pengurus ranting, mengingatkan pentingnya menjaga eksistensi lembaga pendidikan di bawah Muslimat NU agar terus berinovasi di tengah perubahan zaman.
“Meski kadang dianggap kuno, lembaga pendidikan NU kini justru bisa menyesuaikan diri dengan generasi Z. Anak usia dini perlu hiburan dan permainan edukatif yang bisa menjadi pengalaman berharga bagi mereka,” kata Solikan.
Melalui Gebyar Senam Bersama ini, IGPAUD Muslimat NU Pakisaji berharap anak-anak dapat belajar pentingnya menjaga kesehatan dan menjalin persahabatan. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi langkah kecil dalam membangun generasi penerus yang sehat, berakhlak, dan siap membawa Indonesia menuju peradaban yang lebih baik. (*)
Kontributor: Qorri Nur Fauziah
Editor: Fasya




