Sabtu, September 21, 2024
spot_img

Bupati Malang dan Ketua PCNU Kabupaten Malang Berbagi Cerita Menarik di Resepsi Hari Santri Nasional 2023

NUMALANGID – Pada tanggal 23 Oktober 2023, acara puncak Resepsi Hari Santri Nasional 2023 PCNU Kabupaten Malang berlangsung di Pondok Pesantren Rodhotul Ulum 2, Putukrejo, Gondanglegi. Acara ini menjadi momentum khusus di mana Ketua PCNU Kabupaten Malang, KH Hamim Kholili, dan Bupati Malang berbagi cerita menarik tentang masa lalu mereka sebagai santri, khususnya saat mereka belajar di bawah bimbingan KH Qosim Bukhori, pendiri PP Rodhotul Ulum.

Kisah yang mereka bagikan begitu menggetarkan hati para undangan dan santri yang hadir. Suasana sangat khidmat, hampir tak terdengar suara sedikit pun, karena semua hadirin terpaku pada kisah inspiratif yang mereka sampaikan.

Kepala Pemerintah Kabupaten Malang, H Sanusi, yang tiba lebih awal, pukul 19.00, langsung mengunjungi kediaman KH Hamim Kholili untuk bersama-sama merayakan momen penting ini dengan para pengurus PCNU Kabupaten Malang dalam suasana yang akrab tanpa sekat .

Saat memberikan sambutan, Bupati Malang, yang akrab disapa Haji San, menekankan pentingnya peran santri dalam membangun negara. Ia menyebut, “Negara akan hebat kalau santrinya kuat.” Tegasnya

Haji San juga berbagi pengalaman pribadi ketika dia belajar di bawah bimbingan Yai Qosim Bukhori. Meski ia hanya menghafal tujuh bait dari kitab Alfiah, namun dari situ, ia meyakini dalam bait itu ada tentang ilmu laduni, ilmu yang diperoleh tanpa bantuan guru langsung. Ia mengajak para santri untuk mengaktualisasikan ilmu laduni ini menjadi bakat dan minat intelektual, sehingga dapat berkontribusi dalam perkembangan teknologi di masa depan,meskipun tidak semua orang memperoleh ilmu ini hanya orang-orang khusus dan terpilih.

Selain itu, Bupati Malang juga merendah diri dengan mengungkapkan bahwa, meskipun santri banyak yang mengkaji tafsir Jalalain, ia sendiri mengikuti “tafsir jalan lain” karena perannya dulu hanyalah menjadi sopir untuk Yai Qosim. Namun, jalan hidup membawanya menjadi Bupati Malang dan sekarang ia menjadi “sopir” untuk kabupaten Malang, mengemban tugas besar dalam memimpin wilayah tersebut.

Haji San menegaskan pentingnya peran Yai Qosim dalam membentuk para santrinya menjadi tokoh berpengaruh di masyarakat. “Dulu kemauan Yai Qosim adalah bahwa semua elemen harus memiliki santri, termasuk kepolisian, jaksa, kepala daerah. Inilah sebabnya mengapa begitu banyak santri beliau yang berhasil menjadi tokoh berpengaruh di masyarakat saat ini,” ujarnya dengan bangga.

Sambutan KH Hamim Kholili, Ketua PCNU Kabupaten Malang, sangat menggugah hati. Ia menyatakan, “Pondok pesantren adalah NU kecil,sedang NU adalah NU besar.” Dan kemudian, ia membagikan pandangannya tentang perbedaan antara peran Bapak Bupati dan dirinya sendiri sebagai ketua PCNU. Ia menjelaskan bahwa Bapak Bupati mencapai jabatannya karena berkhidmat kepada kiyai, sementara ia sendiri awalnya diberi tugas sederhana seperti menyapu dan bersih bersih rumah, yang kemudian membawanya menjadi Ketua PCNU.

KH Hamim Kholili juga mengungkapkan dukungannya terhadap Bapak Bupati dan mengapa ia mendorongnya untuk menjadi Bupati, karena keyakinan akan ketajaman kema’rifatan yang dimiliki oleh yai Qosim waktu itu yang memprediksi kalau Sanusi besok akan jadi Bupati.

Gus Hamim menjelaskan bahwa saya juga  senasib dengan kiyai Madarig (Direktur pendidikan  PP Raudhotul ulum2) bahwa apa pun yang akan mereka capai di masa depan tidaklah begitu penting, yang terpenting adalah semangat berkhidmat.

Lebih lanjut, ia berbicara tentang pentingnya memiliki seorang Bupati yang merupakan seorang santri, karena keyakinannya bahwa santri akan memberikan dukungan maksimal kepada NU. Ia juga menegaskan bahwa meskipun NU tetap netral dalam politik praktis, mereka tidak bodoh dan diam.

Pemimpin santri akan selalu memperhatikan pesantren, dan KH Hamim Kholili yakin bahwa jika para pimpinan mereka tetap menjadi santri, mereka akan terus memberikan perhatian yang besar kepada pesantren. NU memang memegang prinsip netralitas politik, namun hal ini tidak menghalangi mereka untuk tetap aktif dan berperan dalam kehidupan sosial dan politik masyarakat.

Dalam acara tersebut, selain Bupati Malang dan Ketua PCNU Kabupaten Malang, juga turut hadir pengurus PCNU Kabupaten Malang serta para ketua lembaga NU Kabupaten Malang. Setelah rangkaian sambutan yang penuh makna, acara dilanjutkan dengan pertunjukan yang menarik dari para santri Rodhotul Ulum 2.

Namun, perlu dicatat bahwa Bupati Malang meninggalkan acara sebelum berakhir, menunjukkan komitmennya yang terus berlanjut dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai pemimpin wilayah, sementara acara di Pondok Pesantren tersebut berlanjut untuk merayakan Hari Santri Nasional.

Reporter : M.Gufron

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
-- advertisement --spot_img

Jangan Lewatkan

Terkini