Rabu, November 27, 2024
spot_img

Upaya Meningkatkan Gerakan Dan Budaya Literasi Santri

Wahyu pertama kali diturunkan oleh Tuhan adalah perintah untuk ”Membaca” “ Iqra” ini artinya bahwa Tuhan memerintahkan kepada seluruh hambanya agar mampu “Membaca” tidak hanya membaca teks saja (Al-Qur’an) melainkan membaca alam ini. Dengan kata lain Tuhan memerintahkan hambanya untuk mampu membaca, menulis dan meneliti tentang alam ini. Intinya bahwa wahyu pertama kali diturunkan, Tuhan menginginkan agar manusia meningkatkan  literasi ilmiahnya. Selanjutnya bagaimana budaya literasi para santri di Indonesia? Ini harus kita renungkan bersama. Budaya literasi dikalangan santri harus lebih ditingkatkan karena ribuan santri yang tersebar di seluruh penjuru Nusantara ini akan sangat menentukan bagaimana perjalanan Bangsa ini ke depan dengan berbagai problem yang makin kompleks.

Dalam bahasa yang sederhana budaya literasi adalah kemampuan membiasakan membaca, menulis, meneliti dan upaya mencari informasi yang tepat. Kemampuan ini sangat urgen sekali dimiliki oleh para santri dan harus ditingkatkan untuk mencapai masa depan yang gemilang. Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan budaya literasi dikalangan para santri antara lain:

  1. Tumbuhkan kesadaran pada para santri akan pentingnya membaca dan menulis, walaupun hal ini bukan hal yang mudah tapi bukan berarti tidak bisa dilakukan.
  2. Lakukan motivasi dengan berbagai cara, bisa dengan memberikan hadiah atau yang lainnya bagi mereka yang rajin berliterasi walaupun hadiah ini tidak selalu berupa materi/fisik.
  3. Membentuk komunitas baca dan mendiskusikan hasil bacaan, santri yang memiliki minat baca tinggi maka perlu diberdayakan, perlu membuat kelompok khusus yang arahnya adalah gerakan budaya membaca dan diskusi secara rutin dan intensif.
  4. Optimalisasi peran perpustakaan pesantren, agar perpustakaan bisa berperan secara optimal dan menyenangkan penting juga untuk mengadakan buku terbaru dan berkualitas dan penting juga membuat perpustakaan kelas atau di ruangan-ruangan santri (Ghurfah), sehingga dimanapun santri berada mereka akan menjumpai buku atau kitab.
  5. Perlu membuat pengingat pentingnya membaca buku di setiap kelas (misalnya dengan membuat kata-kata “Taklukkan dunia dengan Membaca Buku”, dan lain-lain).
  6. Adakan rihlah ilmiah dengan mengajak santri berkunjung ke perpustakaan terdekat. Hal ini juga penting dilakukan untuk menambah wawasan para santri terkait dengan beberapa literatur yang mungkin belum tersedia di perpustakaan pesantren sendiri.
  7. Memotivasi santri untuk membuat karya tulis ilmiah, adakan bimbingan secara khusus untuk menulis dan berikan kepercayaan pada santri bahwa menulis itu mudah.
  8. Menghadirkan penulis buku maupun kitab, bisa mengadakan acara bedah buku atau kitab dengan mengundang langsung penulis buku atau kitab tersebut. Ini akan lebih memotivasi santri tergerak hatinya untuk menulis, dan mereka akan memiliki pandangan bahwa menulis itu tidak sulit.
  9. Peran pengasuh pesantren, pengasuh pesantren adalah pemimpin dan manajer pesantren yang berpengaruh besar terhadap visi dan misi pesantren termasuk gerakan literasi pesantren ini. Dukungan dan penyediaan sarana prasarana sekaligus berbagai inovasi baru terkait dengan peningkatan budaya literasi santri sangat membutuhkan peran pimpinan atau pengasuh pesantren.

* Dr. Noer Rohmah, M.PdI, Dosen STIT Ibnu Sina Malang, Sekretaris PC LPTNU Kab. Malang, PC Muslimat NU Kab. Malang

* Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi NUMALANG.ID

__________

  • Kolom Opini NUMALANG.ID terbuka untuk warga Nahdliyin. Panjang naskah maksimal 3.000 karakter atau sekitar 500 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
  • Naskah dikirim melalui Email: [email protected]
  • Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim
spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
-- advertisement --spot_img

Jangan Lewatkan

Terkini