numalang.id- Sabtu (06/12/25) Semangat kebersamaan dan regenerasi organisasi mewarnai pelaksanaan Musyawarah Ranting (Musran) Nahdlatul Ulama (NU) Desa Majangtengah. Bertempat di Kantor Desa Majangtengah, hari ini, seluruh kader dan pengurus NU berkumpul untuk menentukan kepemimpinan periode lima tahun ke depan.
Acara Musran dihadiri langsung oleh jajaran pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Dampit, termasuk Rois Syuriah dan jajaran Tanfidziyah, yang memberikan dukungan penuh terhadap proses pergantian kepemimpinan di tingkat ranting ini.

Regenerasi Kepemimpinan di Tengah Apresiasi
Musran diawali dengan momen penting, yaitu demisioner kepengurusan Ranting NU Majangtengah periode sebelumnya (2021-2026). Secara resmi, Ustaz Bukhori sebagai Ketua Tanfidziyah dan Ustaz Abdul Malik sebagai Rois Syuriah periode sebelumnya meletakkan jabatan mereka, ditandai dengan apresiasi mendalam atas dedikasi yang telah dicurahkan selama lima tahun terakhir dalam menggerakkan roda organisasi dan khidmah kepada umat.
Setelah proses sidang pleno yang dinamis dan penuh kekeluargaan, Musran berhasil menetapkan nahkoda baru yang akan memimpin Ranting NU Majangtengah untuk masa bakti 2026-2031.
Rois Syuriah dan Ketua Tanfidziyah Terpilih
Berdasarkan hasil musyawarah, posisi Rois Syuriah Ranting NU Majangtengah kini diemban oleh Ustadz Mahmudi, S.Pd. Beliau dikenal sebagai figur ulama sekaligus pendidik, menjabat sebagai Pengasuh Yayasan Pendidikan Islam Al Barokah Dusun Lambang Sari. Harapannya, kepemimpinan beliau mampu menjaga nilai-nilai keagamaan dan tradisi pesantren dalam setiap gerak organisasi.
Sementara itu, posisi Ketua Tanfidziyah (pelaksana harian) dipercayakan kepada H. Suliadi. Kepercayaan ini jatuh padanya, yang juga merupakan salah satu perangkat desa di Majangtengah. Kombinasi kepemimpinan ini diharapkan mampu menciptakan sinergi yang kuat antara gerakan agama (dakwah) dan pelayanan publik (pemerintahan desa).

Ustadz Mahmudi dan H. Suliadi menyatakan kesiapan mereka untuk menjalankan amanah berat ini. Ketika diminta pandangan mengenai harapan di periode kepengurusan yang baru, keduanya menekankan pentingnya peran NU sebagai perekat dan pelayan masyarakat.
Musran ditutup dengan doa bersama, menandai dimulainya babak baru kepengurusan Ranting NU Majangtengah yang diharapkan mampu membawa perubahan positif dan berkelanjutan.
Penulis : Ali Rofik




