Karangploso, numalang.id – Suasana hangat mewarnai peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 di Karangploso, Rabu (22/10/2025). Lesbumi MWCNU Karangploso menggelar kegiatan Gala Dinner With Santri yang dihadiri beragam elemen Nahdlatul Ulama serta pegiat budaya dari wilayah Karangploso dan sekitarnya. Acara dikemas dalam bentuk dialog interaktif yang dipandu Sekretaris Lesbumi Karangploso, Yuni Kuswandi.
Hadir sebagai narasumber Ketua PC Lesbumi Kabupaten Malang, Gus Abdul Azis Syafi’i, yang menyempatkan waktu di tengah padatnya rangkaian kegiatan HSN. Sementara itu, Ketua Lesbumi Karangploso, H. Mahdi Maulana, menggagas kegiatan ini sebagai ruang santai untuk mengobrol seputar peran santri dan pesantren dalam kehidupan sosial-budaya masyarakat Karangploso.
Acara turut menampilkan penampilan musik dari komunitas Karlos Rock City (KRC) yang membawakan tembang-tembang rock era 90-an. Konsep ini dipilih untuk menghadirkan suasana akrab antara peserta, santri, dan masyarakat, sehingga diskusi dapat berlangsung cair dan menyenangkan.
Pada kesempatan tersebut, Lesbumi juga menyerahkan secara simbolis Guide Book Lesbumi berjudul Nguri-uri Budaya Ngayomi Bangsa yang baru saja dirilis beberapa hari sebelumnya. Buku ini menjadi bagian dari ikhtiar Lesbumi dalam merawat tradisi serta memperkuat peran budaya dalam kehidupan masyarakat.

Momentum peringatan HSN tahun ini menjadi lebih bermakna dengan dilaunchingnya Tim “Jelajah Pesantren”. Prosesi peluncuran ditandai dengan penyerahan panji-panji NU dari Ketua MWCNU Karangploso, Gus Nahdlil Khoir, kepada H. Mahdi Maulana.
Tim ini nantinya akan melakukan pendataan, penelusuran sejarah, dan dokumentasi pesantren-pesantren di wilayah Karangploso. Hasilnya akan dihimpun menjadi Ensiklopedia Pesantren Karangploso, yang diharapkan menjadi rujukan sejarah dan khazanah intelektual pesantren setempat.
“Bisa jadi ada benang merah perjuangan yang menghubungkan pesantren satu dengan lainnya. Ini yang ingin kami tegaskan dan rekam dengan baik,” ujar Yuni Kuswandi dalam sesi dialog.
Ketua PC Lesbumi Kabupaten Malang, Gus Abdul Azis, menyampaikan apresiasi atas langkah Lesbumi Karangploso yang dinilainya progresif dalam merawat sejarah pesantren.
“Kami berharap program ini dapat menjadi pemantik bagi Lesbumi di kecamatan lain untuk melakukan gerakan serupa, sehingga pengetahuan mengenai sejarah pesantren tidak hilang dan dapat diwariskan secara sistematis,” ujarnya.
Kegiatan ditutup dengan do’a bersama dan komitmen untuk melanjutkan kerja kebudayaan yang membumi dan berkelanjutan. (*)




