Kasembon, NU Malang – Pimpinan Ranting IPNU dan IPPNU Desa Sukosari, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang, berkolaborasi dengan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Al-Qolam Malang menyelenggarakan Masa Kesetiaan Anggota (Makesta), Sabtu–Minggu, 12–13 Juli 2025. Kegiatan yang digelar di MTs Nurul Huda Dusun Mangir ini menjadi tonggak awal penguatan kaderisasi formal bagi pelajar Nahdlatul Ulama (NU) di tingkat desa.
Mengusung tema “Awal Cinta, Awal Setia, Awal Perjuangan”, Makesta bertujuan menanamkan nilai-nilai dasar perjuangan dalam organisasi pelajar NU melalui proses pengkaderan yang menyentuh sisi spiritual, intelektual, dan sosial peserta.
Pembukaan kegiatan dihadiri sejumlah tokoh lokal, seperti Kepala MTs Nurul Huda, Siti Khadijah; perwakilan MWC NU Kasembon, Siti Malikah; serta mantan Ketua MWC NU Kasembon tiga periode, Kiai Muslimin. Ketua KKN-T Kelompok 5, Muhammad Syaifudin, yang juga mewakili panitia pelaksana, menyampaikan apresiasi kepada masyarakat atas dukungan dan keterlibatan dalam kegiatan ini.
Ketua IPNU Ranting Sukosari, Rendra Bagas Satriya, dalam sambutannya mendorong para peserta untuk bersungguh-sungguh dalam mengikuti proses kaderisasi sebagai bekal pengabdian di lingkungan masing-masing. Ia juga menekankan pentingnya memperluas wawasan dan relasi antar anggota.
Sementara itu, sambutan dari Ranting NU Sukosari yang diwakili oleh Siti Malikah menegaskan bahwa meski jumlah peserta tidak banyak, nilai manfaat dan spiritual kegiatan ini sangat besar. Ia juga menyampaikan apresiasi atas peran mahasiswa KKN-T yang dinilai mampu menjadi mitra strategis dalam proses kaderisasi pelajar NU di tingkat desa.

Selama dua hari, peserta mendapatkan sembilan materi pokok yang disampaikan secara interaktif dan komunikatif. Para pemateri berasal dari berbagai latar belakang yang relevan dengan dunia pelajar dan organisasi. Kiai Muslimin membuka sesi dengan materi Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja), diikuti pembahasan ke-NU-an oleh Ketua MWC NU Kasembon, dr. Taufiqurrahman. Materi kebangsaan disampaikan oleh Presiden Mahasiswa Universitas Al-Qolam, Alfarizi.
Pembekalan keorganisasian IPNU dan IPPNU diisi oleh Hani Ariyanto dan Rofi Nursholihah, yang merupakan mantan Ketua PAC dan pembina IPPNU Kasembon. Adapun materi kepemimpinan disampaikan oleh Ketua NU Dusun Pulosari, Imam Shodiq. Sementara itu, pembahasan studi gender diampu oleh dr. Ufik Maulena, dan materi jurnalistik serta media sosial dipaparkan oleh Muh. Maulidin dari PC IPNU Kabupaten Malang. Seluruh proses pelatihan didampingi oleh pengurus PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Kasembon.
Puncak kegiatan ditandai dengan prosesi pengukuhan anggota baru. Prosesi dilakukan secara simbolis melalui pembacaan ikrar, penyiraman air bunga sebagai lambang kecintaan, penciuman bendera Merah Putih dan NU sebagai simbol kesetiaan, serta penciuman bendera IPNU dan IPPNU sebagai simbol perjuangan. Prosesi ditutup dengan saling bersalaman antaranggota sebagai bentuk penguatan ikatan persaudaraan.
Prosesi ini turut disaksikan oleh jajaran badan otonom NU di Desa Sukosari, seperti Muslimat NU, Fatayat NU, dan Lakpesdam. Dalam sambutan penutupan, Ketua Ranting NU Sukosari, Zainuri, S.E., menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia dan pihak yang terlibat. Ia menilai kehadiran IPNU dan IPPNU yang sebelumnya hanya sebatas wacana, kini telah menjadi kenyataan berkat kolaborasi aktif mahasiswa KKN dan pengurus PAC Kasembon.
Zainuri juga menegaskan pentingnya menjaga semangat kaderisasi ke depan. “Memulai itu baik, tapi mempertahankan lebih berat. Maka, semangat ini jangan sampai padam,” ujarnya.
Kegiatan Makesta resmi ditutup dengan doa oleh Rendra Bagas Satriya dan diakhiri sesi foto bersama seluruh peserta, panitia, dan undangan.
Kontributor: Irma Tyana