back to top
Rabu, Juni 25, 2025

Kuatkan Kaderisasi, SMK Ma’arif NU 04 Pakis Gelar Diklat Kader Utama

Pakis, NU Malang – SMK Ma’arif NU 04 Pakis menggelar Diklat Kader Utama bagi pengurus IPNU-IPPNU komisariat sekolah pada Sabtu–Ahad (21–22/06/2025). Kegiatan ini bertujuan membekali kader muda agar siap menjadi penggerak utama dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan Masa Kesetiaan Anggota (MAKESTA) tahun 2025.

Diklat dilaksanakan di lingkungan sekolah selama dua hari satu malam. Kegiatan ini berada di bawah bimbingan langsung Majelis Pembina Komisariat (MPK) serta Forum Komunikasi Syahadah Vhismanupa, yang juga berperan sebagai penanggung jawab kegiatan.

Pembina menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari proses kaderisasi untuk menyiapkan pemimpin-pemimpin muda yang cakap, berkarakter, dan memiliki loyalitas tinggi terhadap organisasi.

“Melalui diklat ini, peserta dibentuk menjadi kader yang tidak hanya mampu secara manajerial, tetapi juga siap menghidupkan ruh perjuangan Nahdlatul Ulama di mana pun mereka berada,” ujarnya.

Selama diklat, peserta mendapatkan delapan materi pokok, antara lain kepemimpinan, public speaking, penguasaan forum, administrasi organisasi, manajemen konflik, Peraturan Baris Berbaris (PBB), psikologi siswa, serta publikasi dan kreasi konten digital.

Tidak hanya itu, kegiatan juga dipadukan dengan penguatan spiritualitas melalui pembiasaan amaliyah Nahdlatul Ulama seperti shalat berjamaah, pembacaan tahlil, mujahadah, dan shalawat. Pembiasaan tersebut bertujuan menanamkan nilai-nilai keikhlasan, kedisiplinan, serta ketaatan dalam berorganisasi.

Forkom Syahadah Vhismanupa menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal dalam membentuk kader pelajar yang berdaya saing dan berkomitmen tinggi.

“Semangat para peserta menjadi tanda bahwa IPNU-IPPNU ke depan memiliki regenerasi yang kuat, aktif, dan memiliki visi keummatan,” ucapnya.

Selama pelaksanaan, suasana diklat berlangsung penuh antusiasme. Peserta aktif terlibat dalam setiap sesi, termasuk simulasi kepemimpinan dan kegiatan outbond yang dirancang untuk menguatkan solidaritas dan kerja sama tim.

Menjelang penutupan, para peserta menggelar doa bersama dan peneguhan komitmen untuk terus menjaga semangat organisasi, serta menjadikan pengalaman diklat sebagai bekal dalam perjuangan di lingkungan masing-masing.

“Diklat ini bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang kaderisasi yang harus dijaga. Harapannya, kader-kader ini dapat membawa semangat NU ke lini-lini strategis, baik di sekolah, desa, maupun masyarakat luas,” pungkas salah satu pembina.

Kontributor: Qitfirul Aziz

spot_img
spot_img
-- advertisement --spot_img

Artikel Pilihan