back to top
Sabtu, Juli 5, 2025

Dirosah Ula GP Ansor Malang, Wujud Kaderisasi Berbasis Pesantren untuk Cetak Kader Militan

Gondanglegi, NU Malang – Ada yang berbeda di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 2 Gondanglegi, Kabupaten Malang, Sabtu (21/6). Suasana khidmat bercampur semangat menyala dari 61 kader muda GP Ansor yang mengikuti ‘Dirosah Ula’, sebuah pelatihan kaderisasi awal yang digadang-gadang jadi lompatan besar (quantum leap) penguatan organisasi di tubuh Ansor Jawa Timur.

Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas tahunan. Di bawah tema “Balamuda dan Armada Tempurnya,” Dirosah Ula GP Ansor Kabupaten Malang kali ini dikemas serius tapi penuh energi. Bukan tanpa alasan. Para peserta datang dari berbagai penjuru seperti PC GP Ansor Kabupaten Malang, Bangil, hingga Malang Kota. Mereka hadir membawa semangat satu: bergerak bersama, berjuang bersama.

Kehadiran KH. Hamim Kholili, Pengasuh Ponpes sekaligus Ketua PCNU Kabupaten Malang, memberi suntikan ruhul jihad pada seluruh peserta. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kaderisasi yang lahir dari pesantren, basis perjuangan Islam Ahlussunnah wal Jama’ah yang damai dan membumi.

“Pesantren harus jadi pusat pengkaderan, tempat kita membentengi akidah dan membangun peradaban,” ujar KH. Hamim.

Foto saat para hadirin dari PW GP Ansor dan tamu undangan. (Foto: Geofani/numalang.id)

Sementara itu, Ketua PW GP Ansor Jatim, H. Musaffa Safril, dalam arahannya mengingatkan bahwa ‘Dirosah Ula’ bukan hanya soal teori. Ia adalah panggilan perjuangan. “Kita butuh lompatan besar dalam kaderisasi. Ansor tidak boleh jalan di tempat. Harus ada generasi baru yang siap tempur, yang siap mengambil peran di masa depan,” tegasnya lantang.

Tidak hanya belajar ideologi Aswaja dan kebangsaan, para peserta juga digembleng militansi dan loyalitas. Mereka diajak menyadari bahwa menjadi kader Ansor hari ini bukan soal gaya, tapi soal tanggung jawab sejarah, menjaga Islam, menjaga bangsa.

Acara ditutup dengan doa dan ikrar bersama. Para peserta sepakat: ini bukan akhir, tapi awal. Dari Malang, Balamuda bangkit. Dan dari sinilah, armada tempur muda Nahdlatul Ulama siap melangkah.

Pewarta: Geofani Eko Priyantama, S.Psi

spot_img
spot_img
-- advertisement --spot_img

Artikel Pilihan