Kalipare, NU Malang – Ramadan selalu menjadi momen istimewa bagi para santri Yayasan Islam Azzumar, Dusun Sumbermaron, Desa Kalipare. Tahun ini, mereka semakin antusias menyambut bulan suci dengan mengikuti pesantren kilat yang diadakan mulai 4 hingga 13 Maret 2025.
Kegiatan ini diikuti oleh para santri Madrasah Diniyah Takmiliyah Wustho dan Ula, serta jamaah bakda Subuh, yang turut meramaikan sesi kajian keagamaan di masjid setempat.
Pesantren kilat ini bertujuan untuk mempererat kedekatan santri dengan Allah SWT serta membentuk karakter mandiri. Selain diikuti oleh para santri, program ini juga membuka kesempatan bagi masyarakat sekitar, terutama jamaah bakda Subuh, untuk mengikuti kajian pagi yang disampaikan oleh ustadz dan ustadzah.
Setiap pagi, para santri dan jamaah memulai hari dengan membaca surah Yasin, surah Waqiah, dan surah Al-Mulk setelah Subuh. Kegiatan ini diikuti dengan kajian kitab yang dibimbing oleh para pengajar sesuai jadwal yang telah ditentukan. Jamaah bakda Subuh yang hadir juga ikut serta dalam kajian ini, sehingga suasana Ramadan menjadi lebih hidup dengan semangat belajar bersama.

Selain kegiatan ibadah, para santri juga mendapatkan pelatihan keterampilan seperti belajar memasak, manajemen waktu, dan disiplin dalam menjalani kehidupan layaknya di pondok pesantren. Dengan program ini, mereka tidak hanya memperdalam ilmu agama tetapi juga belajar menjadi pribadi yang lebih mandiri.
Salah satu pengurus Yayasan Islam Azzumar menyampaikan harapannya, “Kami ingin para santri semakin mencintai ibadah dan menjadikan Ramadan sebagai momentum untuk lebih dekat kepada Allah SWT.”
Sementara itu, Rosyidah, S. Pd. I, selaku pengasuh Yayasan Islam Azzumar, merasa bangga dengan antusiasme peserta.
“Saya melihat anak-anak menunjukkan inisiatif, tanggung jawab, dan kreativitas dalam menjalankan seluruh kegiatan. Mereka benar-benar memanfaatkan pesantren kilat ini dengan baik,” ujarnya.
Ia juga berharap nilai-nilai positif yang telah diterapkan tidak hanya berhenti di sini.
“Saya berharap para santri bisa mempertahankan kebiasaan baik ini, baik di bulan Ramadan maupun di luar Ramadan.”
Dengan adanya pesantren kilat ini, para santri dan jamaah tidak hanya mendapatkan ilmu agama, tetapi juga merasakan suasana kebersamaan dan kedisiplinan layaknya di pondok pesantren. Kehadiran jamaah bakda Subuh yang turut berpartisipasi dalam kajian semakin memperkaya pengalaman spiritual selama Ramadan.
Semangat mereka dalam mengikuti setiap kegiatan menjadi bukti bahwa Ramadan adalah bulan penuh keberkahan yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan ketakwaan dan kemandirian. (*)