Arjowilangun, NU Malang – Bulan Ramadhan menjadi momentum istimewa bagi MI Walisongo untuk menanamkan nilai-nilai keislaman kepada siswa-siswinya. Salah satu program unggulan yang digelar adalah Pondok Kilatan Ramadhan, yang berlangsung mulai 1 hingga 21 Maret 2025.
Kegiatan ini melibatkan seluruh dewan guru serta siswa-siswi MI Walisongo, khususnya kelas 4 hingga 6 yang aktif dalam tadarus Al-Qur’an. Tujuan utama program ini adalah untuk meningkatkan semangat ibadah puasa sekaligus memperkuat kedekatan spiritual para peserta dengan Allah SWT.
Setiap harinya, kegiatan diawali dengan shalat dhuha dan membaca Asmaul Husna bersama di sekolah. Setelah itu, para siswa mendapatkan tausiyah atau kultum dari bapak dan ibu guru.

Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan safari tadarus, di mana para peserta membaca Al-Qur’an secara berkelompok di berbagai masjid dan musholla di Dusun Lodalem, Desa Arjowilangun.
Kepala MI Walisongo, Siti Choerul Bariyah, S.Pd.I., menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya membiasakan anak-anak untuk mencintai ibadah, tetapi juga mempererat hubungan sosial mereka dengan masyarakat sekitar.
“Dengan suasana yang penuh semangat dan kebersamaan, Pondok Kilatan Ramadhan diharapkan mampu menumbuhkan karakter religius dalam diri para siswa sejak dini,” ujarnya. Rabu, (12/3/25)
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini bukan hanya untuk dilaksanakan di bulan Ramadhan, tetapi juga agar terus berjalan secara berkelanjutan di luar bulan suci.
Harapannya, program ini dapat dijadwalkan secara rutin sehingga anak-anak semakin giat dan semangat dalam belajar keagamaan serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Bulan suci Ramadhan memang menjadi momen terbaik untuk mendidik generasi muda agar lebih mendekatkan diri kepada Allah. Namun, nilai-nilai keislaman yang ditanamkan tidak berhenti setelah Ramadhan berlalu, melainkan tetap diterapkan dan menjadi bagian dari kebiasaan anak-anak dalam menjalani kehidupan mereka. (*)