back to top
Sabtu, Maret 15, 2025

Wafatnya Sayyidah Khadijah: Kehilangan Mendalam bagi Rasulullah SAW

NU Malang – Dalam sejarah Islam, terdapat beberapa tokoh perempuan yang memiliki pengaruh besar, salah satunya adalah Sayyidah Khadijah binti Khuwailid. Selain menjadi pendukung utama dakwah Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan Islam, ia juga merupakan istri tercinta Rasulullah SAW. Sayyidah Khadijah adalah sosok yang istimewa, tidak hanya karena kedudukannya sebagai istri Nabi, tetapi juga karena ia menjadi perempuan pertama yang memeluk Islam serta menjadi pilar utama dalam perjalanan dakwah Rasulullah.

Keteladanan dan Pengorbanan Sayyidah Khadijah

Sayyidah Khadijah dikenal sebagai perempuan yang kaya raya, dermawan, dan berakhlak mulia. Kedermawanannya tampak dari kepeduliannya terhadap kaum miskin dan fakir. Akhlaknya yang luhur menjadikannya sosok yang dihormati oleh masyarakat Makkah.

Ketika Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama, Sayyidah Khadijah adalah orang pertama yang mempercayai dan mendukungnya. Ia menjadi tempat bergantung serta sumber kekuatan bagi Nabi dalam menghadapi berbagai tantangan dan perlakuan buruk dari kaum kafir Quraisy. Dukungan dan keteguhan hatinya memberikan ketenangan bagi Rasulullah dalam menjalankan dakwah.

Wafatnya Sayyidah Khadijah

Namun, takdir berkata lain. Sayyidah Khadijah wafat pada tahun ke-10 kenabian, tepatnya pada tanggal 11 Ramadhan 619 M, dalam usia 65 tahun. Jenazahnya dimakamkan di Jannatul Ma’la, salah satu pemakaman tertua dan paling penting dalam sejarah Islam, yang juga menjadi tempat peristirahatan beberapa sahabat Nabi dan ulama besar.

Kepergian Sayyidah Khadijah merupakan pukulan berat bagi Rasulullah SAW. Ia kehilangan seorang istri yang setia, sahabat yang teguh, serta pendukung yang tak tergantikan dalam perjuangan dakwahnya. Dalam sebuah riwayat, Nabi Muhammad SAW pernah berkata:

“Aku tidak pernah mendapatkan pengganti Khadijah yang lebih baik darinya. Ia beriman kepadaku ketika orang lain mengingkariku, ia membantuku dengan hartanya ketika orang lain menghalangiku, ia menenangkan hatiku ketika orang lain membuatku sedih, dan Allah SWT menganugerahkan kepadaku anak-anak darinya.”

Tahun Kesedihan dan Keteguhan Rasulullah SAW

Wafatnya Sayyidah Khadijah menjadi bagian dari peristiwa yang dikenal sebagai “Tahun Kesedihan” (Aamul Huzn), karena pada tahun yang sama, Rasulullah juga kehilangan paman dan pelindungnya, Abu Thalib. Dua kehilangan besar ini menjadi ujian berat bagi Nabi Muhammad SAW. Namun, peristiwa ini justru semakin memperkuat tekadnya dalam menyampaikan risalah Islam kepada umat manusia.

Inspirasi dari Kisah Sayyidah Khadijah

Kisah hidup Sayyidah Khadijah menjadi inspirasi bagi kaum Muslimah untuk menjadi perempuan yang beriman, berakhlak mulia, serta setia dalam mendukung suami dalam kebaikan. Kesetiaan, keteguhan hati, dan pengorbanannya menjadi teladan bagi semua umat Islam.

Semoga Allah SWT meridai Sayyidah Khadijah dan memberikannya tempat terbaik di sisi-Nya. Amin.

Penulis: Muhammad Wafiq

spot_img
spot_img
-- advertisement --spot_img

Artikel Pilihan