Dr. Mohammad Fahmi Hidayatullah, S. Pd, I, M. Pd. I (sebelah kiri), Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si (tengah), KH. Zainul Arifin (pakai Jas Almamater) dan Dr. Rosichin Mansur.,S.Fil.,M.Pd ( sebelah kanan).
numalang.id – KH Zainul Arifin mendapat gelar Magister pendidikan agama Islam usai melakukan ujian Tesis di Program Pascasarjana Universitas Islam Malang (Unisma), (24/8/23). Dalam tesisnya, kiai yang juga Rois Syuriah Nahdhatul Ulama Kabupaten Malang mengusung judul “Model Pendidikan Sufistik Integratif berkonten nilai profil pelajar pancasila di Pondok Pesantren Syarif Hidayatullah Kepanjen, Kabupaten Malang.”
Beliau menjelaskan garis besar dari Tesisnya itu menjelaskan bahwa ajaran sufistik dinilai perlu ditanamkan kepada para santri melalui kegiatan sehari-sehari di pesantren.
“Ketika santri memiliki jiwa spiritual ditambah dengan kemampuan intelektualnya bagus, maka akan menjadi ilmuan-ilmuan yang bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya,” jelasnya
Ajaran sufi yang ditanamkan kepada para santri, lanjut beliau, melalui pembiasaan melaksanakan dzikir dan shalat malam berupa shalat hajat setiap hari. Kemudian dilanjut dengan belajar materi-materi yang akan dipelajari besok disekolah.
Disertasi berlangsung yang dipimpin oleh 3 penguji, diantaranya Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si, Dr. Mohammad Fahmi Hidayatullah, S. Pd, I, M. Pd. I, dan Dr. Rosichin Mansur.,S.Fil.,M.Pd.
Sebagai informasi, ajaran sufistik relevan dengan profil pelajar pancasila yang digaungkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bahwa seorang pelajar Indonesia diharapkan mampu memiliki pemahaman agama yang baik dengan akhlak mulia.