NUMALANG.ID, MALANG – Wakil Bupati (Wabup) Malang Didik Gatot Subroto mengaku pernah menginjak kiai-nya ketika masih menjadi santri.
Hal itu diungkapkan langsung oleh politisi yang akrab disapa Didik ini, ketika menghadiri Pelatihan Jurnalistik yang diselenggarakan LTNNU Malang di Pesantren Inspiratif Al-Ishlah, Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Ahad, 17 Juli 2022.
“Dulu waktu saya masih jadi santri, tidak ada yang berani membangunkan kiai saya. Bahkan Bu Nyai (istri kiai) saja juga tidak berani, tapi kalau saya dulu waktu silahturahmi tanya di mana pak kiai dan langsung masuk ke kamar beliau kemudian saya bangunkan,” ungkapnya.
Bukannya marah, lanjut Didik, kiai-nya justru merasa senang ketika mengetahui santrinya tersebut bersilahturahmi dikediamannya.
“Jadi nuwun sewu (mohon maaf, red) saya ini dulu kerjanya jadi tukang pijit. Jadi hampir setiap sowan (silahturahmi, red) saya selalu disuruh untuk memijit beliau,” terangnya.
Ketika memijit itulah, lanjut Didik, tidak jarang pria yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang ini, menginjak kiai-nya untuk memijit beberapa bagian tubuh dari kiai-nya tersebut.
“Ketika disuruh mijit beliau, ya langsung saya pijiti, bahkan saya injak-injak untuk memijit kaki beliau yang merasa pegal-pegal,” terangnya.
Siapa sangka, lanjut Didik, berkat istiqomah kepada kiainya tersebut, politisi dari Partai Demokrsi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, justru mendapati karir politiknya semakin moncer.
“Sebelum jadi seperti ini (Wabup Malang), saya ini istiqomah mengabdi kepada kiai. Dari yang semula saya ini santri mbetik (bandel, red) akhirnya justru dianggap seperti keluarga sendiri sama kiai saya di Poncokusumo itu,” tambahnya.
Pria berusia 52 tahun ini menekankan, poin istiqomah itulah yang juga diharapkan mampu diterapkan oleh semua peserta Pelatihan Jurnalistik dan Praktik Penulisan Berita yang diselenggarakan oleh Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Kabupaten Malang.
“Jadi yang penting istiqomah dulu, silakan cari ilmu dan pengalaman dulu. Nanti setelah itu pasti akan sukses, karena kombinasi dari pengalaman dan ilmu akan menghasilkan uang,” tegasnya.
Terakhir, dalam sambutannya, politisi asal Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang ini berjanji akan mendukung penuh seluruh kegiatan yang diadakan oleh LTNNU Kabupaten Malang.
“Insyaa Allah saya pasti akan bantu, saya dukung 100 persen. Nanti kalau butuh pemateri dari pelaku media profesional akan saya hadirkan agar bersedia mengisi materi,” ucap Didik dihadapan puluhan peserta dan kontributor NUMalang.id.
Sekadar informasi, pada agenda Jurnalistik dan Praktik Penulisan Berita yang diadakan oleh LTNNU ini, juga menghadirkan beberapa pemateri. Di antaranya Lazuardi Firdaus selaku Direktur NUMalang.id , Pimpinan Redaksi (Pimred) NUMalang.id Hari Istiawan, dan Redaktur NUMalang.id Munib Rofiqi.
Penulis: Ashaq Lupito | Editor: Hari Istiawan | Fotografer: Ikbar