back to top
Minggu, Desember 7, 2025

Perpustakaan “Menembus Batas” MI Literasi Miftahul Huda: Ruang Belajar Modern yang Terus Tumbuh

NUMALANG.ID.,-Di sebuah sudut Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, berdiri sebuah ruang kecil yang berarti besar bagi ratusan siswa MI Literasi Miftahul Huda. Ruang itu bernama Perpustakaan Menembus Batas—sebuah tempat yang sejak diresmikan pada Desember 2019 terus tumbuh menjadi pusat kegiatan belajar, bermain, dan berimajinasi.

Setiap pagi, sebelum bel masuk berbunyi, sejumlah siswa sudah tampak membuka pintu perpustakaan. Ada yang memeluk buku fiksi favoritnya, ada pula yang duduk tenang di sudut membaca sambil memegang kamus bergambar. Bagi mereka, perpustakaan ini bukan sekadar tempat meminjam buku, tetapi ruang yang membuat hari-hari sekolah lebih berwarna.

Koleksi yang Terus Bertambah

Koleksi perpustakaan kini mencapai lebih dari 2.800 eksemplar. Buku teks, novel anak, ensiklopedia, hingga buku paket tersusun rapi di rak-rak kayu yang hangat dipandang. Koleksi fiksi dan buku teks menjadi primadona, selalu paling cepat dipinjam siswa.

Minat baca di sekolah ini bukan sekadar slogan. Rata-rata 800 kunjungan setiap bulan mencatatkan betapa perpustakaan telah menjadi jantung aktivitas belajar. Pada September 2025, ketika Pekan Pustaka digelar, lebih dari 1.000 kunjungan tercatat—angka tertinggi sepanjang tahun. Ruang baca itu penuh sesak oleh riang siswa yang berlomba mencari buku terbaik.

Dukungan yang Menguatkan

Menjelang akhir 2025, perpustakaan kembali mendapat suntikan energi baru. BAZNAS RI memberikan bantuan koleksi dan fasilitas penunjang. Sebagian ditempatkan pada “Pojok BAZNAS”, sebuah sudut kecil yang kini menjadi favorit banyak siswa.

“Bantuan ini sangat berarti bagi kami,” ujar Kepala Perpustakaan, Rifda Muftiyyah, S.IP, saat ditemui. “Kami bisa menghadirkan layanan lebih baik dan lebih nyaman untuk anak-anak. Mereka semakin betah di perpustakaan.”

Rifda percaya, kreativitas tumbuh dari kesempatan berinteraksi dengan banyak sumber belajar.

“Semakin sering anak datang ke perpustakaan, semakin kaya imajinasi mereka. Ada hal-hal yang tidak mereka temui di kelas, tetapi mereka temukan di sini,” tuturnya.

Layanan Digital dan Ruang Ramah Anak

Perpustakaan Menembus Batas menggabungkan suasana tradisional dengan kecanggihan digital. Layanan peminjaman telah terhubung dengan aplikasi SLiMS sehingga transaksi berjalan lebih cepat dan rapi. Sebuah Smart TV berdiri di salah satu sisi ruang, menjadi media untuk menonton video edukasi, belajar internet, atau menikmati dongeng digital.

Area duduk dibuat rendah dan lembut, sesuai postur siswa kecil yang sering lesehan sambil membaca. Bagi anak yang membutuhkan jeda, permainan tradisional seperti dakon dan bongkar pasang tersedia. Di perpustakaan ini, buku dan permainan tidak saling meniadakan—keduanya justru menjadi bagian dari proses tumbuhnya rasa ingin tahu.

Duta Pustaka: Wajah Literasi dari Siswa untuk Siswa

Setiap selapan, pada Sabtu Pahing, perpustakaan menggelar program Duta Pustaka. Dari ratusan pengunjung, dipilih dua siswa yang paling aktif meminjam dan berkunjung. Gelar itu bukan hanya penghargaan, tetapi juga amanah.

Para Duta Pustaka ikut menghidupkan kegiatan literasi, mengajak teman-temannya menjaga perpustakaan, hingga membantu terselenggaranya program mingguan. Mereka menjadi wajah literasi sekolah—bukti bahwa budaya membaca tumbuh bukan dari paksaan, tetapi dari kebiasaan yang menyenangkan.

Ruang Belajar Tanpa Batas

Kepala Madrasah, Abd. Razzaq Qodir, M.Pd, menyebut perpustakaan sebagai “ruang belajar tanpa batas”. Baginya, batas itu bukan hanya soal ruang dan waktu, tetapi kesempatan.

“Kami ingin setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk membaca, belajar, dan bermimpi,” ujarnya.

Kini, identitas MI Literasi Miftahul Huda sebagai Madrasah Literasi bukan sekadar label. Ia hadir nyata lewat suasana belajar yang hidup, kunjungan tinggi, hingga program-program yang dirancang untuk menumbuhkan kecintaan membaca.

Perpustakaan Menembus Batas bukan hanya bangunan. Ia adalah tempat anak-anak menemukan dunia baru melalui lembaran buku—tempat di mana kecerdasan, empati, dan imajinasi tumbuh bersama setiap kunjungan yang datang.

 

spot_img
spot_img
-- advertisement --spot_img

Artikel Pilihan