numalang.id — Menjelang peringatan Hari Santri Nasional 2025, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Sukun, Kota Malang, bersiap menggelar kegiatan Ngaji Sejarah NU (Jirah 2025) pada Minggu, (2/11/25), pukul 09.00 WIB di Aula Sekolah Unggulan Kebonsari Malang (SUKMA).
Acara ini menghadirkan dua narasumber yang dikenal aktif dalam kajian sejarah dan kaderisasi NU, yakni Fauzan Alfas, penulis sekaligus tokoh Nahdliyin, dan Ayung Notonegoro, anggota Ansor University PW GP Ansor Jawa Timur serta peneliti Komunitas Pegon. Keduanya akan mengajak peserta menelusuri perjalanan Nahdlatul Ulama dari masa ke masa, memahami perjuangan para ulama, dan menggali makna perjuangan dalam konteks kekinian.
Menurut Ahmad Shofi, panitia penyelenggara, kegiatan ini digagas bukan hanya untuk memperingati Hari Santri, melainkan juga untuk menghidupkan kembali ruh santri sejati di kalangan kader NU.
“Generasi muda NU saat ini butuh lebih dari sekadar data sejarah. Mereka perlu ngaji sejarah dengan hati yang ta’dhim, agar semangat perjuangan dan tradisi keilmuan para pendahulu benar-benar meresap ke dalam jiwa,” ujarnya.
Shofi menjelaskan, Ngaji Sejarah NU memiliki empat tujuan utama. Pertama, tujuan spiritual, untuk menumbuhkan ta’dhim (rasa hormat) dan mahabbah (cinta mendalam) kepada para muassis NU. Kedua, tujuan intelektual, yaitu memberi pemahaman sejarah yang berbasis data dan mudah dicerna. Ketiga, tujuan organisatoris, memperkuat militansi dan ghirah berorganisasi di kalangan kader NU. Dan keempat, tujuan sosial, menjadikan Hari Santri sebagai momentum silaturahmi akbar seluruh elemen NU di Kecamatan Sukun dari MWC, ranting, hingga banom.
Shofi menambahkan, kegiatan bertajuk “Ngaji Sejarah Nahdlatul Ulama (Jirah 2025)” ini dikemas santai namun mendalam.
“Kami ingin peserta bukan hanya tahu, tapi merasa terpanggil melanjutkan perjuangan para ulama pewaris nabi (Warasatul Anbiya’),” tuturnya.
Selain kajian dan diskusi, panitia juga menyediakan E-sertifikat gratis bagi peserta. Acara ini terbuka untuk seluruh warga NU, pengurus, banom, dan masyarakat umum. Bagi yang tidak bisa hadir langsung, kegiatan ini akan disiarkan live melalui kanal Media NU Sukun. (*)




