Boyolali, numalang.id – Penganugerahan Duta Santri Nasional 2025 digelar di Gedung Muzdalifah, Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (24/10/2025). Acara yang merupakan rangkaian peringatan Hari Santri Nasional tingkat Provinsi Jawa Tengah ini diselenggarakan oleh Yayasan Duta Santri Nasional dengan dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Kementerian Agama, dan PWNU Jawa Tengah.
Sebanyak 30 finalis dari 12 provinsi tampil dalam malam puncak setelah melalui seleksi yang diikuti 5.995 santri dari 38 provinsi. Para finalis sebelumnya mengikuti pembinaan intensif yang mencakup penguatan akademik, kemampuan berbicara di muka publik, pendalaman nilai dakwah, serta pengembangan peran sosial di masyarakat.
Dewan juri terdiri dari unsur akademisi, pengasuh pesantren, tokoh ormas keagamaan, dan perwakilan lembaga pemerintah. Komposisi tersebut menempatkan penilaian tidak hanya pada kemampuan keagamaan peserta, tetapi juga kepemimpinan, keteladanan, dan kontribusi bagi lingkungan sekitar.
Hasil penilaian menetapkan Muchammad Faizuddaroin dari Pondok Pesantren Al Jihad, Surabaya, sebagai Juara 1 kategori putra. Sementara itu, kategori putri diraih Hayun Halimatul Ummah dari Pesantren Salafiyah Al-Muawanah, Bandung. Hayun juga terpilih sebagai juara umum dan berhak menerima penghargaan berupa perjalanan umrah serta program edukasi ke Mesir.

Ketua Yayasan Duta Santri Nasional, Muyassarohul Hafidzah, menyampaikan bahwa program Duta Santri bertujuan memperkuat jejaring santri Indonesia sekaligus menumbuhkan budaya literasi dan partisipasi sosial. Ia menyebut, sejumlah program lanjutan telah disiapkan, termasuk kegiatan pengabdian di pesantren serta pelatihan literasi digital dan kewirausahaan.
Pada kesempatan yang sama, turut diluncurkan Batik Duta Santri Nasional dan Mars Duta Santri Nasional sebagai identitas kultural lembaga. Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, yang hadir dalam acara tersebut, menilai santri memiliki peran penting dalam menjaga nilai-nilai keagamaaan sekaligus mendukung agenda pembangunan yang inklusif.
Penganugerahan tahun ini menegaskan peran santri sebagai agen perubahan yang adaptif, moderat, dan berdaya saing. Para duta terpilih dijadwalkan menjalankan program kolaboratif di berbagai pesantren dan komunitas untuk memperkuat peran santri dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan digital. (*)




