back to top
Selasa, Oktober 21, 2025

ISNU Kabupaten Malang Kecam Tayangan ‘Xpose Uncensored’ TRANS7 yang Dinilai Melecehkan Pesantren dan Kiai

NUMALANG.ID – Pimpinan Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PC ISNU) Kabupaten Malang menyatakan kecaman keras terhadap tayangan program “Xpose Uncensored” yang ditayangkan TRANS7 pada Senin (13/10/2025). Episode tersebut dinilai mengandung narasi merendahkan dengan menampilkan cuplikan video dari Pondok Pesantren Lirboyo, yang memicu reaksi kritis dari berbagai kalangan masyarakat.

Bagi komunitas pesantren, konten seperti ini tidak dapat dilihat sekadar sebagai kesalahan editing, melainkan sebuah bentuk penghinaan terhadap martabat dan nilai-nilai adab yang menjadi landasan utama kehidupan pesantren. Sebagai institusi yang dikenal sebagai penjaga moral bangsa, tempat mencetak generasi berilmu dan berakhlak mulia, pelecehan terhadap simbol kiai dan pesantren melalui framing yang negatif dianggap melukai tidak hanya secara sosial, tetapi juga secara kultural dan spiritual.

Ketua PC ISNU Kabupaten Malang, Dr (c). KH. Abdullah SAM, S.Psi., M.Pd., dalam pernyataannya menegaskan bahwa framing tayangan tersebut terkesan menggambarkan kiai sebagai figur yang hidup dari santri. Menurutnya, gambaran ini tidak akurat dan cenderung tendensius, karena bertolak belakang dengan semangat dan realitas kemandirian pesantren.

“Kekayaan seorang kiai bukan bersumber dari pemberian santri. Umumnya, para kiai memiliki usaha mandiri atau pondoknya mengelola badan usaha, seperti yang dicontohkan oleh Kiai Ghofur di PP Sunan Drajat Lamongan atau PP Sidogiri dengan BMT dan berbagai unit usahanya. Bahkan, banyak kiai yang mengelola pondok secara gratis sebagai wujud pengabdian dan kemandirian,” jelas Pengasuh Pesantren Rakyat Al-Amin ini.

Lebih lanjut, KH. Abdullah SAM menyoroti kedangkalan wawasan dan informasi yang dimiliki oleh redaksi TRANS7 mengenai kehidupan pesantren. Ia mendesak pihak stasiun televisi, termasuk presenter dan tim produksi, untuk melakukan introspeksi dan meningkatkan kehati-hatian.

“Mengapa presenter tidak mengkritik pemilik TRANS7 yang juga bisa mem-PHK karyawannya kapan saja? Sementara, seorang kiai justru memikirkan kehidupan dunia dan akhirat para santrinya,” tegasnya.

Pesantren tidak dapat disederhanakan sebagai lembaga pendidikan agama semata. Ia adalah institusi peradaban yang telah berperan selama berabad-abad sebagai pusat pembinaan karakter dan moral bangsa. Dari rahim pesantren, lahir para ulama dan pejuang yang berjasa besar dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, setiap bentuk pelecehan terhadap pesantren tidak hanya merupakan pelanggaran etika jurnalistik, tetapi juga pengabaian terhadap akar sejarah dan identitas bangsa.

Peristiwa ini mengingatkan publik bahwa media massa modern kerap dihadapkan pada krisis nilai dan empati. Dalam ambisi mengejar rating dan sensasi, norma-norma kesopanan seringkali terabaikan. Padahal, fungsi media seharusnya tidak hanya terbatas pada penyampai informasi, melainkan juga penjaga moral publik.

Sejalan dengan sikap yang diambil oleh Pengurus Wilayah NU Jawa Timur melalui Surat Nomor: 591/PW.03/A.II.07.68/16/10/2025, PC ISNU Kabupaten Malang menyampaikan protes resmi. Secara kelembagaan, mereka menilai konten “Xpose Uncensored” tidak hanya tidak memenuhi standar etika jurnalistik, tetapi juga tidak menunjukkan kepekaan terhadap nilai-nilai budaya dan agama yang dipegang oleh mayoritas masyarakat Indonesia.

PC ISNU Kabupaten Malang mengajukan beberapa tuntutan, yaitu:

Pemberhentian dan pemberian sanksi tegas terhadap produser serta tim redaksi program yang bersangkutan.

Kewajiban bagi TRANS7 untuk menyampaikan klarifikasi resmi dan memproduksi program khusus yang merepresentasikan citra pesantren yang sesungguhnya, mencakup aspek keilmuan, akhlak, dan pengabdiannya.

Desakan kepada Dewan Pers dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk mengkaji ulang kepatuhan jurnalistik TRANS7 serta memberikan sanksi berat, termasuk kemungkinan pencabutan izin siar, jika terbukti terjadi pelanggaran etik.

Pelaksanaan tabayun dan sowan kepada para masyayikh Pondok Pesantren Lirboyo sebagai bentuk permintaan maaf.

Di luar tuntutan tersebut, Ketua PC ISNU Kabupaten Malang juga mengimbau seluruh pihak untuk menyikapi persoalan ini dengan tenang dan tidak terpancing oleh isu-isu lain yang mungkin berkembang. (cha)

Penulis: Chandra
Editor: Hari Istiawan

spot_img
spot_img
-- advertisement --spot_img

Artikel Pilihan