Gondanglegi, NUmalang.id — Kabar membanggakan datang dari Pondok Pesantren Mansyaul Ulum Ganjaran, Gondanglegi, Kabupaten Malang. Salah satu santrinya, Jaslyn Kalila Alfinia, sukses menorehkan prestasi di kancah internasional setelah meraih Juara 1 Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Internasional ke-1 Tahun 2025. Ajang tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI di Pesantren As’adiyah Sengkang, Sulawesi Selatan, Senin (6/10/2025).
Dalam kompetisi yang mempertemukan para santri terbaik dari berbagai negara dan provinsi seluruh indonesia, Jaslyn tampil percaya diri di kategori Marhalah Wustha Majelis Nahwu. Ia memukau dewan juri berkat kefasihan membaca, ketelitian menelaah teks, serta kedalaman pemahaman terhadap kitab turats. Penampilannya yang konsisten dan cermat mengantarkan santri asal Malang itu menjadi yang terbaik setelah melalui proses seleksi yang ketat.
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur atas kesempatan dan hasil yang Allah berikan melalui ajang ini. MQK bukan sekadar perlombaan, tetapi wadah bagi kami para santri untuk semakin mencintai ilmu dan menggali kekayaan khazanah kitab kuning,” ujar Jaslyn kepada NUmalang.id, Selasa (7/10/2025).
Santri yang dikenal tekun dan rendah hati ini tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada para ustaz dan ustazah di Pondok Pesantren Mansyaul Ulum atas bimbingan yang diberikan, serta kepada kedua orang tuanya yang senantiasa mendoakan dan mendukung.
Rasa haru juga disampaikan oleh ibunda Jaslyn, Marnia Lusiyanti, yang mengaku bangga atas perjuangan panjang putrinya.
“MasyaAllah, Tabarakallah. Alhamdulillah, setelah sekian panjang perjuangan akhirnya Allah memberikan hasil terbaik. Semoga ilmu yang didapat membawa berkah dan manfaat. Tetap semangat belajar, rendah hati, dan jangan pernah putus asa,” ungkapnya penuh syukur.
Bagi Marnia, prestasi sang anak merupakan buah dari ketekunan dan doa yang tak pernah putus. Ia berharap keberhasilan ini menjadi langkah awal bagi Jaslyn untuk terus menimba ilmu dan memberi manfaat bagi banyak orang.

Apresiasi juga datang dari Ketua Yayasan Mansyaul Ulum, Gus Badrul Arifin, M.Pd, yang menilai kemenangan tersebut sebagai bukti nyata potensi santri di era global.
“Kami sangat bangga dengan capaian ananda Jaslyn. Ini bukan hanya kemenangan pribadi, tetapi juga kebanggaan seluruh keluarga besar Mansyaul Ulum. Prestasi ini menunjukkan bahwa santri memiliki daya saing tinggi, baik di tingkat nasional maupun internasional, tanpa meninggalkan akar keilmuan pesantren,” ujarnya.
Menurutnya, keberhasilan ini menjadi pengingat pentingnya peran pesantren dalam mencetak generasi yang berilmu, berakhlak, dan siap menghadapi tantangan zaman.
“Kami akan terus mendorong para santri untuk mencintai ilmu, berani tampil, dan berkontribusi positif bagi masyarakat,” tambahnya. (*)