Wajak, NU Malang – SMP An Nashr Wajak, Kabupaten Malang, menggandeng Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU-IPPNU Kecamatan Wajak dalam pelaksanaan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang dirangkai dengan MAKESTA (Masa Kesetiaan Anggota) sebagai bentuk penguatan karakter pelajar berbasis nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah.
Kegiatan tersebut digelar selama dua hari, yakni pada Kamis (11/7/2025) dan Sabtu (13/7/2025), bertempat di Aula SMP An Nashr. MPLS dan MAKESTA diikuti oleh seluruh siswa baru tahun ajaran 2025/2026, dengan materi yang dikemas secara terpadu dan menarik. Para peserta tidak hanya dikenalkan dengan lingkungan sekolah, tetapi juga diarahkan untuk memahami pentingnya keterlibatan dalam organisasi pelajar Nahdlatul Ulama sejak dini.
Kegiatan ini menjadi bagian dari strategi kaderisasi yang digagas bersama antara pihak sekolah dan PAC IPNU-IPPNU Wajak, dengan dukungan penuh dari pengurus Pimpinan Komisariat IPNU-IPPNU SMP An Nashr yang sudah aktif dalam berbagai program kepelajaran dan dakwah pelajar.
Prosesi pembaiatan menjadi puncak dari rangkaian kegiatan MAKESTA, sebagai simbol pengesahan anggota baru IPNU-IPPNU. Suasana haru dan khidmat terasa saat para siswa mengucapkan ikrar, disaksikan langsung oleh para guru, pengurus PAC, serta panitia dari PK IPNU-IPPNU SMP An Nashr.
Kepala SMP An Nashr, Misdi, S.Pd., mengapresiasi kegiatan tersebut dan menilai bahwa penguatan karakter melalui pendekatan organisasi ke-NU-an menjadi kebutuhan di era modern.
“Kami ingin membentuk pelajar yang bukan hanya pintar di kelas, tapi juga memiliki jiwa kepemimpinan, nasionalisme, dan akhlak Islami. MPLS dan MAKESTA ini adalah kolaborasi strategis untuk mewujudkan itu,” ujar Misdi saat ditemui, Minggu (13/7/2025).
Ketua PAC IPNU Wajak, Iwan Nanda Santoso, menegaskan bahwa MAKESTA merupakan tahap awal kaderisasi yang sangat penting, terutama di kalangan pelajar tingkat menengah.
“SMP An Nashr menjadi salah satu basis IPNU yang aktif dan potensial. Dengan MAKESTA, kami berharap lahir kader-kader pelajar NU yang militan, berakhlak, dan mampu menghidupkan tradisi NU di lingkup sekolah maupun masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Ketua PAC IPPNU Wajak, Faridatul Munawaroh, menambahkan bahwa pelibatan pelajar perempuan dalam organisasi menjadi langkah strategis dalam mencetak generasi NU yang berdaya.
“Di IPPNU, mereka dibekali bukan hanya dengan pengetahuan organisasi, tetapi juga materi-materi yang membentuk kesadaran sosial dan semangat belajar tinggi. Kami ingin mereka tumbuh menjadi perempuan yang mandiri dan inspiratif,” jelasnya.
Selama kegiatan, peserta mendapatkan berbagai materi yang mencakup Aswaja, ke-NU-an, sejarah dan tujuan IPNU-IPPNU, keorganisasian, kepemimpinan dasar, studi gender, jurnalistik, serta pengelolaan media sosial. Selain itu, peserta juga dilatih dalam disiplin, kerja sama, dan simulasi problem solving berbasis nilai-nilai spiritualitas dan etika pelajar.
Panitia juga menyelipkan sesi outbound, dinamika kelompok, serta games edukatif yang membuat suasana kegiatan semakin semarak, menyenangkan, dan sarat pembelajaran. Kegiatan ini diakhiri dengan motivasi dari alumni IPNU-IPPNU SMP An Nashr, yang kini aktif di jenjang pendidikan dan organisasi lebih tinggi, sebagai inspirasi bagi peserta.
Dengan suksesnya kolaborasi ini, SMP An Nashr bersama PAC IPNU-IPPNU Wajak berharap tercipta generasi pelajar NU yang tak hanya cakap secara intelektual, tapi juga kokoh dalam prinsip, aktif berorganisasi, dan siap menjadi agen perubahan di lingkungan sekitarnya.
Kontributor: Aprilia Nur Azizah
Editor: Ikbar Zakariya