Gondanglegi, NU Malang — Gerakan Pemuda Ansor Ranting Putukrejo menggandeng Kepolisian Sektor Gondanglegi dalam upaya meningkatkan kesadaran warga terhadap pencegahan tindak kriminal di lingkungan desa. Kolaborasi ini diwujudkan dalam kegiatan diskusi bertajuk Jagong Keamanan, yang digelar di Desa Putukrejo pada Senin (7/7/2025).
Kegiatan ini mengangkat tema “Peran Pemuda dalam Pencegahan dan Penanganan Tindak Kriminal di Desa Putukrejo”, serta dihadiri oleh unsur kepolisian, perangkat desa, ketua RT/RW, dan para pemuda.
Diskusi dimulai dengan pembacaan surat Al-Waqi’ah dan Sholawat Nariyah, yang biasa dilantunkan dalam kegiatan Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor Putukrejo. Doa bersama ini menjadi pembuka sekaligus penguat spiritualitas peserta sebelum memasuki materi diskusi.
Ketua Ansor Ranting Putukrejo menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya memperkuat peran pemuda dalam menjaga keamanan lingkungan. Ansor ingin mendorong keterlibatan aktif masyarakat, khususnya generasi muda, dalam menciptakan desa yang aman dan tertib.
“Kami ingin membangun kesadaran bersama bahwa keamanan adalah tanggung jawab kolektif. Pemuda harus berada di garis depan, menjadi teladan sekaligus penggerak,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan Polsek Gondanglegi memberikan pemaparan mengenai langkah-langkah preventif dalam menghadapi potensi kriminalitas. Polisi juga menyosialisasikan prosedur yang harus ditempuh warga apabila menghadapi tindak kejahatan, serta membuka ruang dialog untuk menampung aspirasi masyarakat.
Pihak kepolisian mengapresiasi inisiatif Ansor yang dinilai strategis dalam memperkuat ketahanan sosial di tingkat desa.
“Kegiatan seperti ini sangat positif. Peran pemuda dalam menjaga keamanan lokal sangat dibutuhkan. Mereka adalah garda terdepan yang bisa mencegah hal-hal negatif sejak dini,” ujar salah satu anggota Polsek Gondanglegi.
Kegiatan Jagong Keamanan ini menjadi bentuk nyata komitmen Ansor Putukrejo dalam mendukung stabilitas sosial dan menciptakan lingkungan yang kondusif. Dalam jangka panjang, inisiatif tersebut diharapkan dapat menjadi model kolaborasi yang bisa diterapkan oleh organisasi pemuda di desa-desa lain.
Dengan sinergi antara pemuda, aparat, dan masyarakat, Desa Putukrejo dinilai dapat menjadi contoh keberhasilan menjaga keamanan dan ketertiban berbasis komunitas.
Kontributor: Sidiq (Ansor Putukrejo)
Editor: Ikbar Zakariya
