back to top
Selasa, Mei 20, 2025

Kader Posyandu Diperkuat untuk Cegah Perkawinan Anak di Kabupaten Malang

Kabupaten Malang, Numalang.id -Lakpesdam PCNU Kabupaten Malang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan DPPKB Kabupaten Malang menggelar pelatihan peningkatan kapasitas kader Posyandu di Kabupaten Malang, Kamis (8/5/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari implementasi Program Inklusi yang menitikberatkan pada edukasi kesehatan reproduksi dan penguatan peran keluarga.
Ketua Lakpesdam PCNU, Dr. Soetomo, M.Sos, dalam sambutannya menekankan bahwa kader Posyandu memiliki peran strategis dalam membina keluarga dan anak-anak di lingkungan desa.
Ia menyebutkan bahwa untuk mewujudkan generasi emas, pendekatannya harus dimulai dari akar, yakni keluarga dan remaja, di mana Posyandu hadir sebagai garda terdepan.
Karenanya, kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi forum seremonial, tetapi dapat mendorong kolaborasi lintas sektor demi menurunkan angka perkawinan anak secara signifikan.
Sementara itu, Ketua Pokja IV PKK Kabupaten Malang, Gunawan Joko Kuntoro, M.Si, menyampaikan bahwa perkawinan anak tidak hanya berdampak pada pendidikan, tetapi juga memicu berbagai persoalan sosial dan kesehatan.
Ia menekankan perlunya revitalisasi peran Posyandu Remaja agar lebih adaptif terhadap tantangan zaman. Salah satu strategi yang ditawarkan adalah edukasi reproduksi di lingkungan pondok pesantren serta peningkatan peran ayah dan remaja laki-laki dalam pencegahan perkawinan anak.
Materi pertama dalam pelatihan disampaikan oleh Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, drg. Ivan Drie, MMRS, yang menjelaskan bahwa pendidikan kesehatan reproduksi perlu dimulai sejak usia remaja awal.
Menurutnya, masih banyak remaja yang tidak memahami cara menjaga organ reproduksi dan rentan mengalami masalah seperti anemia, stunting, hingga kehamilan tidak diinginkan. Ia menambahkan bahwa tingginya angka dispensasi nikah di bawah usia 19 tahun menjadi sinyal bahwa edukasi dan advokasi kesehatan reproduksi harus diperkuat.
Pada sesi kedua, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Malang, Aniswaty Aziz, S.E., M.Si, mengangkat tema “GENRE SMART: Menjaga Kesehatan Mental dan Ciptakan Internet Aman”. Ia menyoroti maraknya eksploitasi seksual berbasis daring dan pentingnya membangun ketahanan mental di kalangan remaja. Data yang ia paparkan menunjukkan bahwa hanya sepertiga remaja yang terbuka kepada orang tua terkait aktivitas digital mereka.
Ia mengajak seluruh kader dan orang tua untuk aktif menjadi teman diskusi anak, memvalidasi perasaan mereka, dan membantu mengelola stres yang dihadapi remaja masa kini.
Diskusi interaktif dalam sesi tanya jawab juga mengemuka. Salah satunya datang dari LSM PATIRO Malang yang mengangkat kasus seorang anak usia 17 tahun yang sudah memiliki dua anak. Menanggapi hal itu, narasumber menyambut baik kolaborasi antarlembaga dan menekankan pentingnya jejaring kerja lintas wilayah.
Sementara itu, kader Posyandu dari Desa Dengkol menanyakan cara paling efektif untuk mencegah perkawinan anak. DPPKB menekankan pentingnya menjaga anak tetap bersekolah dan mengakses layanan konseling remaja yang telah tersedia di berbagai desa.
Kegiatan ini diharapkan menjadi pemicu gerakan bersama dalam menekan laju perkawinan anak, membentuk remaja yang sehat secara fisik dan mental, serta memperkuat peran kader Posyandu sebagai agen perubahan di masyarakat.(*)
Pewarta : Syaifudin Zuhri
spot_img
spot_img
-- advertisement --spot_img

Artikel Pilihan