numalang.id-Teruntuk yang disana
Sembari saling menyapa ketika berjumpa
Senyuman manis dan perasaan yang selalu bertanya-tanya
Beginikah jalan critanya
Suara angin, mengusap lara di relung jiwa
Ku tuliskan puisi ini hanya untuknya
Semesta membisu, namun keindahannya berkata
Santai di senja, menyaksikan cerita di atas awan
Insan yang selalu mengusik ketenangan
Waktu dan ruang, menjadi pelarian dalam kehampaan
Rintik hujan itu menjadi sajak sajak pesan yang tak terucapkan
Serta genangannya menyimpan cerita tentang segala perasaan
Penulis: Ananda Ayu Anjani