numalang.id-Diri pelajar laksana orang yang sedang sakit.
Membutuhkan ramuan obat dari seorang tabib.
Juga petunjuk untuk menjahui penyakit.
Dokter jiwa ialah guru.
Membimbing tolib sepanjang waktu.
Guru sejati mengajar ilmu,
melalui nasehat juga perilaku.
Pelajar sejati berakhlak budi.
Menjunjung tinggi dawuh kyai.
Berkidmah untuk taqorrub.
Bertoriqoh ta’lim wa ta’allum.
Menggigit kuat dengan gigi geraham,
agar semangat khidmah tak pernah padam.
Berikrar dan melaksanakan,
qosam suci pengabdian.
Guru,
Tawadhu’ku padamu adalah kemulianku.
Tawadhu’ku padamu ialah keluhuranku.
Tundukku padamu ialah kebanggaanku.
Guru,
Oh wahai guruku.
Engkaulah sang dokter jiwaku.
Penulis: Sidiq Ibnu Fauzan
*Puisi ini saya dedikasikan untuk Hari Guru Nasional. Puisi ini diilhami saat saya ngaji kitab adabul ‘alim wal muta’alim karya KH. Hasyim Asy’ari