numalang.id-M. Naufal Aditya dan Ali Muchsin, dua orang siswa SMPI Sabilurrosyad Gasek Kota Malang, meraih juara 3 pada ajang Creative Robot Competition Olimpiade Wikusuma 2024 di SMK Telkom Malang, pada Sabtu, (5/10/24).
Guru pembina robotik SMPI Sabilurrosyad, M Rodli Fasya menuturkan, robot yang dibuat oleh kedua orang siswanya dinamakan Robot Harva Robot (Harvesting Assistant Robot). Robot tersebut bekerja dengan sistem remot kontrol, serta memiliki bagian khusus berupa sistem Conveyor yang berfungsi untuk memindah dan mengangkut hasil pertanian, seperti jagung, biji2 an dan sebagainya. Sehingga fungsinya dibuat semirip mungkin dengan aslinya yaitu membantu proses panen dan mempermudah pengemasan hasil panen.
Ia pun merasa bangga atas prestasi anak didiknya tersebut.
“Alhamdulillah, berbekal pelatihan yang rutin dan kerja keras tim Spesga robotik mampu menyabet juara 3,” ungkapnya
Saat di wawancari melalui WhatsApp, Kepala sekolah SMPI Sabilurrosyad Islahuddin mengatakan Keikutsertaan SMP Islam Sabilirrosyad dalam ajang lomba robotik adalah selaras dengan visi SMP Islam Sabilirrosyad yaitu menghasilkan lulusan yang bernalar kritis dan kreatif salah satunya melalui ektrakurikuler robotik.
“Ektrakurikuker ini mengasah kemampuan bernalar kritis peserta didik dalam mencermati problematika yang terjadi di tengah masyarakat atau lingkungan sekolah untuk dicarikan solusinya dengan ide ide kreatif yang dituangkan melalui robotik, dengan prestasi yang diraih ini semoga bisa menginspirasi dan menguatkan dimensi bernalar kritis dan kreatif peserta didik SMP Islam Sabilirrosyad,” pungkasnya Kepala Sekolah kepada numalang.id (7/10)
Menurutnya, ini menjadi bukti bahwa santri juga bisa berprestasi dan yang terpenting di mana pun berada, santri harus tetap menjunjung tinggi nilai akhlakul karimah dan ketadziman.
Kebanggaan juga dirasakan oleh Ali Muhsin ketua tim Spesga Robotik, menuturkan bahwa proses perakitan robot ini yang berjalan dengan sukses.
Juara 1 dari Ponorogo, juara 2 dari Kediri, juara 3 SMPI Sabilurrosyad Gasek, dan harapan 1 disabet oleh tim dari Kepanjen.
“Saya dan Naufal pada pertengahan lomba sempat mengalami kendala pemasangan elektrikal yang kurang tepat, sehingga robot belum berfungsi dengan baik. Alhamdulillah di menit terakhir kami melakukan perbaikan dengan baik,” Kata Ali Muchsin
Penilaian dilakukan berdasarkan pada perakitan robot yang berlangsung selama 2 jam, dan dilanjutkan dengan presentasi serta demo robot di depan juri.