Kamis, September 19, 2024
spot_img

Pawai Jolen Meriahkan Maulid Nabi Muhammad Saw, Menjaga Tradisi Nenek Moyang

numalang.id, Kalipare-Warga dusun Pitrang selalu menyimpan tradisi-tradisi unik dan menarik. Salah satunya ketika Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, meriahkan dengan ‘Pawai Jolen’.

Dalam bahasa Madura Tradisi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dikenal dengan sebutan tradisi Molodhen. Tradisi molodhen di dusun tersebut berbeda dengan daerah lain sehingga menarik dan membuat takjub semua orang.

Kegiatan ini dilaksanakan usai melaksanakan salat Isya berjamaah, para warga bergegas berkumpul untuk melaksanakan ‘Pawai Jolen’ dengan mulai start batas wilayah antara Pitrang-dusun Sumber klampok dan finish di depan Masjid Ali Wafa Pitrang, Desa Kalipare, Kabupaten Malang. Pada Minggu (15/09/2024).

Sebagaimana perayaan peringatan Maulid Nabi seperti pada umumnya, warga juga membawa buah, makanan lain, dan minuman. Semua item itu ditata dengan rapi ke dalam perabotan dapur. Misalnya saja piring, mangkok, panci dan wajan.

Menariknya, semua paket makanan itu diletakkan dalam miniatur masjid yang berbentuk seperti tandu, sehingga sekilas tampak seperti jolen atau tandu untuk gunungan sedekah bumi.

Tim pasukan Pawai Jolen

Miniatur masjid itu dihias dengan indah, lengkap bersama lampu warna-warni. Bahkan, ada juga warga yang sengaja merangkai berpuluh lembar uang sebagai sedekah.

Jolen miniatur masjid itu diarak ke penjuru kampung, dan dikumpulkan di masjid. Setidaknya ada 15 miniatur masjid berisi buah-buahan dan aneka makanan dan buah-buahan.

Salah satu panitia, Nasir mengatakan ini merupakan tradisi pawai miniatur Masjid ini sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu. Namun, tetap dilestarikan hingga sekarang. Bahkan setiap tahun semakin semarak.

“Momentum ini penting untuk seluruh masyarakat Pitrang dan sekitarnya, namun tak hanya itu perlunya kita juga untuk menumbuhkan rasa cinta, seperti mendorong membaca Sholawat kepada Nabi Muhammad Saw,” imbuhnya

Dia menjelaskan, miniatur masjid itu merupakan tandu untuk mengangkut bingkisan buah dari beberapa keluarga yang ada di dusun tersebut.

“Alhamdulillah, antusias masyarakat lokal dan sekitarnya juga turut berdatangan untuk ikut memeriahkan kegiatan ini,” ujarnya

Tambahan informasi, setiap tahun kemeriahan pawai ini bertambah karena variasi miniatur masjid semakin beragam, ditambah dengan ornamen dan kreasi lainnya. Belum lagi warga menyalakan kembang api usai perayaan. Semakin menambah kesemarakan.

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
-- advertisement --spot_img

Jangan Lewatkan

Terkini