Selasa, September 17, 2024
spot_img

Ketua Pengurus Pondok Miftahul Ulum Dau Optimis, Santri Mampu Jadi Pemimpin Cakap di Masa Depan

Dau, numalang.id, Hadir dalam kegiatan penyuluhan pendidikan yang diselenggarakan oleh Aksara Nusantara Kolaborasi bersama Orda IKAMAPRO dan LPPM Unisma Malang, ketua pengurus Pondok Pesantren Miftahul Ulum 2 Dau, Kabupaten Malang Mochammad Holili meminta seluruh santri agar mempersiapkan sebagai calon pemimpin di masa depan. Baik di lembaga formal maupun non-formal.

Saat memberikan sambutan sekaligus membuka acara, Holili sapaan akrabnya menyampaikan perlunya santri tidak hanya berfokus pada satu hal saja. Tetapi dapat mengisi pos-pos penting dalam kehidupan bermasyarakat, karena santri harapan bangsa.

“Dalam era modern ini, santri dituntut untuk lebih adaptif dan inovatif dalam menghadapi berbagai tantangan. Santri harus mampu memadukan nilai-nilai tradisional dengan perkembangan teknologi dan dinamika sosial,” ujar ketua Pondok (27/08/24).

Menurutnya, santri melalui pendidikan di pondok pesantren, diharapkan dapat menjadi pemimpin masa depan yang tidak hanya cerdas secara spiritual, tetapi juga mampu memberikan kontribusi positif dalam masyarakat dan membawa perubahan yang bermanfaat untuk umat lainnya.

Sejatinya, kata Holili, santri tidak hanya terpaku mempelajari ilmu agama saja. Melainkan juga berkewajiban menguasai ilmu pengetahuan. Hal itu juga yang kemudian dinantikan di kemudian hari.

Acara penyuluhan yang berlangsung di Pondok Pesantren Miftahul Ulum 2, Dau berlangsung khidmat dan mendapat sambut antusias dari para santri. Kegiatan ini bertajuk ‘Santri Pemuda Masa Kini, Pemimpin Masa Depan’ yang bertujuan untuk membekali santri dengan pengetahuan, wawasan, dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi pemimpin di masa depan.

Kegiatan dihadiri oleh para santri dari berbagai daerah yang sedang menimba ilmu di Pondok Pesantren.

Sementara dalam kesempatan lain, salah satu narasumber Mohammad Alfin, menyampaikan bahwa para santri memiliki peran strategis dalam pembangunan bangsa.

Adapun topik penting yang dibahas, diantaranya kepemimpinan, pelatihan soft skills seperti; komunikasi efektif, manajemen waktu, dan pemecahan masalah.

“Santri tidak hanya dituntut untuk menguasai ilmu agama, tetapi juga harus siap menjadi pemimpin yang berintegritas, kreatif, dan inovatif di tengah tantangan global,” ujar Alfin kepada numalang.id

Menurut peserta, Nur Azka memberi kesan pesan, kami sangat berterima kasih atas penyuluhan ini dan merasa lebih siap untuk menghadapi masa depan dan berkontribusi lebih baik bagi masyarakat.

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
-- advertisement --spot_img

Jangan Lewatkan

Terkini