NUMALANG.ID-Ikrar Talkin Kebudayaan mengawali giat acara pembukaan festival Bantengan pada peringatan hari lahir ke 90 Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Malang di pantai Balekambang Kabupaten Malang, acara yang dimulai pada jam 09.00 WIB dengan Tawassulan langsung dipimpin Rijalul Ansor Kabupaten Malang, kemudian dilanjutkan dengan Talkin Kebudayaan dipimpin Lesbumi PCNU Kabupaten Malang. Peserta, panitia serta pengunjung pantai Balekambang tumpah ruah di panggung utama festival 1000 banteng, khidmat dan khusu’ kemudian dilanjutkan dengan pembacaan istighosah sebagai ciri amaliyah Nahdlatul Ulama. Dalam sambutannya ketua Lesbumi PCNU Kabupaten menyampaikan “bahwa seni bantengan sejatinya sudah ada sejak abad ke V hingga abad IX era Singasari kemudian era Majapahit”, banteng menunjukkan filosofi kejayaan, karena ia merupakan tunggangan punggawa, banteng merupakan simbolik kejayaan suatu negara atau kerajaan, kenapa? Kemudian kepala banteng menjadi salah satu simbol ideologi Pancasila, yakni sila ke 4 (empat) kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, bahwa dalam sejarahnya bung Karno meminta restu Hadrotus Syech Muhammad Hasyim Asy’ari ideologi Pancasila menjadi ideologi Negara. Kemudian kita sama-sama sepakat bahwa tema besar dalam festival 1000 banteng ini adalah mengembalikan pada marwahnya “pakem”, tidak ada kalap, tidak ada mabuk atau miras, tidak ada penari wanita (penari DJ) dalam festival bantengan ini. Mengkolaborasikan kembali pencak silat dengan bantengan. Semuanya berikhtiar mengembalikan ke marwahnya bantengan karena ia adalah simbul kejayaan.
Kemudian sebagaimana misi perjuangan Nahdlatul Ulama, mana mungkin NU anti terhadap budaya? Karena NU adalah estafet untuk meneruskan perjuangan para Wali Sanga, tentunya seni dan budaya yang berbasis nilai-nilai ketauhidan, maka Lesbumi PCNU Kabupaten Malang akan senantiasa hadir dalam membersamai jenengan dalam rangka mengedukasi, memberikan informasi pada semua pelaku seni budaya di Malang. Terpenting lagi bahwa seni budaya ini betul-betul masih steril, masih orisinil dari virus akan gerakan redakalis dan ekstrimis.
Penulis: Abdul Aziz Syafi’i
Ketua Lesbumi PCNU Kabupaten Malang
Masyaallah