Kamis, September 19, 2024
spot_img

Ketua Lembaga Dakwah PBNU: Pengurus Harus Yakin Berkhidmah di NU

 

NUMALANG.ID, MALANG — Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD-PBNU), Dr. KH Abdullah Syamsul Arifin, M.HI, mengajak semua pengurus NU untuk total dalam berkhidmah di NU seperti yang diserukan hadrastussyaikh Mbah Hasyim Asy’ari.

Menurut kiai yang akrab disapa Gus Aab ini, memang ada ungkapan bahwa di NU tidak ada apa-apanya. Tapi kalau Khidmah kita tulus, apa-apa menjadi ada. NU itu merupakan jam’iyyah yang diberkahi Allah.

“Jadi pengurus NU itu tidak usah khawatir. Kita semua cukup nempel pada keberkahan NU, yakin kehidupan kita diberkahi oleh Allah SWT,” ucapnya saat menjadi penceramah dalam Majelis Ta’lim Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Malang di Masjid At-Thohiriyah (Masjid Bungkuk) Singosari, Malang, Sabtu (12/8/2023) malam.

Gus Aab juga mengajak pengurus NU berjuang melalui banyak cara. Yang punya ilmu berjuang dengan ilmunya, yang punya harta dengan hartanya.

“Tapi kalau punya semuanya, ya jangan pilih salah satu. Ikutkan semuanya untuk berjuang,” ujar Gus Aab.

Selanjutnya, dosen Pascasarjana Universitas Islam Negeri Negeri KH Ahmad Siddiq (UIN KHAS) Jember itu menyebut tentang kumpul-kumpul di NU itu. Menurutnya, hal itu sesuai catatan hadrastussyaikh Mbah Hasyim Asy’ari terdapat mahabbah wal widad, rasa cinta dan kasih sayang.

Pengurus NU, lanjut Gus Aab, haruslah saling memahami satu dengan yang lain, karena setiap individu pengurus memiliki potensi masing-masing. Harus pula menghargai dan menghormati kelebihan dan kekurangan masing-masing. Konsepnya adalah ‘mahabbah-mawaddah’, satu kesatuan yang utuh.

Rasa persaudaraan dan persatuan harus terus dibangun meskipun terdapat perbedaan. “Silakan Anda berlayar, tetapi jangan lupa kembali berlabuh ke Jam’iyyah NU,” ujarnya.

Gus Aab yang juga pengasuh Pondok Pesantren Darul Arifin Jember ini menegaskan, perjuangan NU bukan untuk NU saja, tetapi untuk peradaban dunia.

Tentang dakwah, Gus Aab mengingatkan agar tetap dilakukan bimauidhotun syafiah. Sampaikan bahwa NU menyejukkan, santun, lembut, halus, dan mendidik. Dakwah itu membela bukan mencela, merangkul bukan memukul, simpati bukan mencaci maki, mendidik bukan membidik.

“Selain itu, juga sampaikan hujjatul qotiyyah jika ditanya terkait problem keummatan. Berikan alasan, dalil, bukti serta argumentasi,” jelas Gus Aab.

Berikutnya, dalam berdakwah pengurus NU harus memiliki prinsip mutalaqiyah artinya kontinu, berkelanjutan, ajeg, juga berjenjang. Tidak boleh ditinggal.

“Pengurus NU harus memperhatikan 3 himayah, yakni himayatul ummah (peran keumatan), himayatuddin (peran keagamaan), dan himayatud daulah (peran kebangsaan),” harap Gus Aab.

Majelis Ta’lim yang berlangsung di Masjid Bungkuk pada Sabtu, 25 Muharram 1445 H/12 Agustus 2023 M, ini merupakan hajatan PCNU Kabupaten Malang dengan
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Singosari sebagai tuan rumah.

Tampak hadir dalam acara ini Wakil Bupati Malang, Dandim Kabupaten Malang-Batu, Forkopimda, Pengurus PCNU, Lembaga, Banom, MWCNU se Kabupaten Malang. (*)

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
-- advertisement --spot_img

Jangan Lewatkan

Terkini