Dok: Saifudin
Numalang.id – Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Rifqi Bachtiar, lulusan beasiswa LPDP di Australia ( Universitas Monash Melbourne), terungkap bagaimana pendidikan di Australia telah memberikan pengaruh positif dalam mengedepankan welas asih dan menghargai nilai kemanusiaan.
Dengan latar belakang S1 Sastra Inggris dan S2 Pendidikan Bahasa Inggris, Rifqi mengaku bahwa pendidikan di Australia memberikan lebih dari sekadar teori akademik. “Di sana, saya belajar untuk menyampaikan teori yang telah dipelajari ke dalam praktek kehidupan sehari-hari,” ungkapnya. (04/8)
Selain aspek akademik, Rifqi juga menyoroti pentingnya tata cara hidup, sikap, dan sistem pemerintahan yang sering kali tidak tertulis dalam kurikulum. Dia menyadari bahwa pengetahuan seperti ini memainkan peran penting dalam membentuk kepribadian dan tanggung jawab sebagai warga negara.
Dalam pengalamannya di Australia, Rifqi menemukan bahwa sikap welas asih dan menghargai kemanusiaan benar-benar diterapkan di sana. “Ketika ada orang tua yang ingin menyeberang jalan, mereka diberikan jalur khusus untuk memastikan keamanannya,” katanya. Hal ini menunjukkan sikap saling peduli dan menghargai antar individu.
Selain itu, Rifqi juga mencatat kesadaran tinggi masyarakat di Australia dalam menjaga kebersihan lingkungan. “Sampah selalu dibawa hingga menemukan tempat sampah yang tepat,” tambahnya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, termasuk kepedulian terhadap lingkungan.
Bagi Rifqi, pengalaman belajar di Australia bukan hanya tentang penguasaan teori akademik, tetapi juga pembelajaran tentang kehidupan yang bernilai. “Di Indonesia, saya banyak belajar teori, tapi tentang pelajaran kehidupan, saya belum mampu,” ungkapnya.
Melalui beasiswa LPDP di Australia, Rifqi Bachtiar telah membawa pulang nilai-nilai welas asih dan penghargaan terhadap kemanusiaan yang menjadi modal berharga dalam berkontribusi bagi bangsa dan masyarakat di Indonesia.
