Sabtu, September 21, 2024
spot_img

Kolaborasi Tradisi Islam dan Jawa, Sebagai Strategi Dakwah NU Mangliawan

NUMALANGID.ID Pakis-Memperingati Hari Santri Nasional tahun 2022 yang mengusung Tema besar “Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan” dan Menuju 1 Abad NU 1344-1444, Ranting Nahdlatul Ulama (NU) Mangliawan Kecamatan Pakis Kabupaten Malang bersama dengan Jamaah Tahlil Wendit Barat menggelar Kirab Tumpeng yang kental dengan budaya lama, harapanya kegiatan ini merupakan salah satu cara dakwah dan mengingat warisan budaya para wali di tengah-tengah masyarakat modern saat ini. Sabtu, 22 Oktober 2022.

Jika biasanya peringatan hari besar NU selalu di meriahkan dengan acara pengajian, panitia dan pengurus NU Ranting Mangliawan hari ini membuat sebuah kolaborasi tradisi budaya islam dan dipadukan dengan unsur tradisi dan budaya jawa. Acara yg sekaligus memperingati Maulid Nabi Muhammad Sallawlahu Alaihi Wasallam tersebut di mulai sore hari dengan penampilan sholawat oleh santri dari TPQ Al-Ikhlas, kemudian dilanjutkan setelah waktu isya’ dengan Kirab Tumpeng yang berisi jajan ringan dibentuk seperti gunung.

Dok Istimewa: Drumband PAC Ansor Pakis “Aji Sambung Roso”

Kirab tumpeng di kawal oleh Drumband PAC Ansor Pakis “Aji Sambung Roso“, diikuti Pagar Nusa Mangliawan yang juga ikut menampilkan tarian pencak ditengah-tengah acara ditambah dengan Santri dari TPQ Al-Ikhlas dan TPQ Al-Fattah yang menampilkan puisi dan menyanyi, yang membuat semaraknya pawai dan menjadi hiburan bagi masyarakat sekitar dan pengendara yang lewat.

Pawai dimulai selepas sholat isya’ pukul 19.00 WIB dengan berjalan sejauh kurang lebih 2 km dari ruko sebelah timur jembatan Kalisari berjalan menuju Gang Mendit 5 masuk ke kawasan ujung RW 1 kemudian berputar kembali ke depan panggung yang ada di tengah antara Musholla Nurul Fatah dan Musholla Al-Ikhlas RW 01 Wendit Barat.

Setelah pawai selesai ada penampilan sholawat gabungan dari jamaah tahlil Wendit Barat, Ponpes At-Taufik dan IPNU Mangliawan yang dipimpin oleh ustad Adi Siswoyo yang ditutup oleh Pesta Kembang Api. Dipuncak acara peringatan maulidan ini, tradisi yang dinanti masyarakat yaitu berebut Makanan ringan dan alat perkakas rumah tangga yang di gantung diatas jamaah berada.

Makanan dan perkakas tersebut diperebutkan oleh berbagai golongan mulai dari anak-anak yang loncat-loncat untuk menggapai, ibu-ibu yang sedari siang sudah mengincar beberapa perkakas dan bapak-bapak yang membantu anak-anaknya.

Tradisi unik dan kegembiraan berebut makanan dan peralatan rumah tangga sebagai simbul berbagi dan kemakmuran selesai, acarapun ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Ustadz Muhammad Adha, sebagai rangkaian akhir panitia mengajak para jamaah bersantai dengan memutar film Sang Kiai yang menceritakan tentang perjuangan Hadratus Syaikh K.H. Muhammad Hasyim Asy’ari tokoh pendiri (Muasis) Nahdlatul Ulama’.

Penulis: Ramanda Putra, Divisi Pangeran Kosasi PC Lesbumi Kabupaten Malang | Editor: Moh. Ahsan Shohifur Rizal

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
-- advertisement --spot_img

Jangan Lewatkan

Terkini