NUMALANG.ID Kabupaten Malang. Rasa kecintaan, patriotisme pada bangsa dan budaya lokal kini semakin merosot, dengan kenyataan inilah penguatan tentang wawasan kebangsaan musti jadi perhatian semua kalangan. Nahdlatul Ulama (NU) yang selama ini konsisten dalam merawat keutuhan bangsa ini, menjadikan semua Lembaga atau Banom di bawah NU terus mensosialisasikan wawasan kebangsaan ke masyarakat. Demi keutuhan bangsa Indonesia dan segala budaya kearifan lokal terus terjaga, isu ini juga menjadi perhatian penuh Lembaga seni budaya muslimin (Lesbumi PC NU Kabupaten Malang), wawasan tentang kecintaan atas nusa bangsa Indonesia terus didengungkan.
Demi tujuan itulah, diskusi-diskusi ataupun aksi-aksi dalam merawat keberagaman dan kecintaan pada nusa dan bangsa selalu dilakukan Lesbumi Kabupaten Malang. Kali ini, sebuah ajang silaturahmi Sarasehan untuk memperkuat rasa cinta tanah air dan budaya Nusantara diadakan dengan membawa tema besar “Wawasan Kebangsaan, Bebrayan Paseduluran dan Muhibah Kebudayaan” diselenggarakan PC Lesbumi Kabupaten Malang di Gedung Serba guna Ranting NU Sawahan, Turen Kabupaten Malang. Minggu (25 september 2022).
Sarasehan yang di hadiri oleh Dra. Hj. Khofidah Komisi D-DPRD Jawa Timur, Abdul Aziz Syafi’i Ketua Lesbumi PC NU Kabupaten Malang, Gus Zulfan Syahnsyah Pondok Pesantren Al-Munawariah Bululawang, Ki Ardi Purboentono Lesbumi PBNU ini dikemas sederhana namun bermakna. Aula berukuran 10 x 25 meter milik NU Ranting Sawahan ini penuh oleh peserta dari berbagai latar belakang, seniman, budayawan, penggiat kesenian dan juga di hadiri anggota DPRD Kabupaten Malang, pengurus Lesbumi MWC NU seluruh Kabupaten Malang, LTN, Pagar nusa, Ansor dan juga Banser NU Sawahan.
Sebelum acara di mulai, pembacaan Mocopat karya Sunan Kalijogo diperdengarkan dengan hikmah oleh Paguyupan Mocopat campur sari Budi Rahayu Turen. Setelah itu penampilan tari dan pencak silat pagar nusa menambah kebahagian wawasan kebangsaan pagi itu.
Abdul Aziz Syafi’i Ketua Lesbumi PC NU Kabupaten Malang ketika membuka acara ini, menyatakan bahwa Indonesia saat ini baik baik saja. Meski begitu, dirinya terus mengingkatkan bagaimana pentingnya menjaga jiwa patriotisme dalam diri tiap generasi. Selain itu, sebagai ketua Lesbumi Kabupaten Malang yang baru dikukuhkan pada bulan Maret 2022 yang lalu, Gus Aziz memaparkan visi misi serta divisi-divisi Lesbumi kepada peserta yang hadir.
“Ngapunten, Lesbumi bukan seperti yang banyak orang menganggap, Lesbumi itu hanya penampilan pentas seni disetiap pra acara, itu yang masih kami rasakan” ungkap Gus Aziz
Lesbumi dengan 5 divisi ini tidak dan bukan hanya penampil di tiap pra acara saja, lanjutnya. Gus Aziz mengenalkan satu persatu Divisi yang saat ini ada di Lesbumi.
“Prabu Nusagirah, Sastra Sanjaya, Sejuk Manitro, Pangeran Kosasi, Surya Manuramping” lima (5) divisi harus bersinergi dan berkolabrasi secara internal maupun dengan Lembaga, Banom NU serta instansi terkait di Kabupaten Malang.
Dirinya juga menerangkan, bahwa penguatan ideologis dan wawasan kebangsaan merupakan tugas dan lahan garapan Divisi Prabu Nusagirah Lesbumi. Oleh karena itu, kegiatan dalam penguatan ideologi Pancasila dan UUD 45 serta budaya nusantara sudah menjadi tanggung jawab Lesbumi yang mempunyai motto “Lesbumi NU Jalan Dahwah Kebudayaan Berbasis Ketauhidan”.
Seiring dengan pemaparan Ketua Lesbumi Kabupaten Malang, Dra Hj. Khofidah Komisi D-DPRD Jawa Timur juga menyampaikan bahwa, strategi budaya menjadi penting di lingkup Nahdlatul Ulama. Dirinya mengaku, bahwa masih banyak warga NU yang belum memahami sejarah tentang amaliah nahdliyin.
“Saya baru paham ternyata Lesbumi mempunyai tanggung jawab besar tentang sejarah, bukan hanya sekedar penampilan tari. Saya sebagai muslimat, menyampaikan di Malang itu ada 1600 kelompok muslimat dan saya yakin masih banyak yang belum mengetahui sejarah tahlil” ujar bu Khofidah.
Sebagai anggota dewan dirinya meminta Lesbumi bisa hadir di Muslimat untuk edukasi sejarah tersebut.
“Saya yakin, belum sampai tengah Lesbumi gak mampu karena ada 1600 kelompok muslimat” guraunya yang disambut tepuk tangan peserta.
Lebih lanjut anggota dewan yang berhijab ini mengatakan bahwa program Wawasan Kebangsaan (Wasbang) memang menjadi program semua anggota dewan. Selain itu, dirinya dalam penyampaian sarasehan itu mengatakan bahwa kegiatan seni budaya bisa mengajukan dana hibah di lingkungan pemerintah.
“Di pemerintahan, terlebih di dewan jawa timur itu ada dana hibah yang bisa digunakan untuk kebudayaan, tinggal membuat program dan proposal” ungkapnya.
Dra Hj. Khofidah juga menyediakan diri untuk Lesbumi dalam mengawal dan mendampingi pembuatan proposal kebudayaan tersebut.
Penulis: M. Nasai: Devisi Sastra Sandaya Lesbumi Kabupaten Malang | Editor: Moh. Ahsan | Foto: Lesbumi