NUMALANG.ID –Kesungguhan berkhidmah kepada Nahdlatul Ulama begitu terasa di wilayah Turen Kabupaten Malang. Masyarakat bersemangat dengan gotong royong menghidupkan jamaah Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah Nahdlatul Ulama di tingkat MWC Nahdlatul Ulama Turen. Berbagai kegiatan ke NU an begitu hidup, Safari Lailatul Ijtima’ rutin tiap malam kamis kliwon dilakukan bergiliran di ranting NU Turen.
Kali ini Safari Lailatul Ijtima’ MWC NU Turen bertempat di ranting NU desa Sawahan Kecamatan Turen Kabupaten Malang. Lailatul Ijtima’ yang disiarkan Live di akun YouTube “NU Turen Official” ini di tempatkan di Kantor Ranting NU yang berlokasi di Jl Mawar no 2, RT 16 RW 05 Sawahan Turen. Selasa malam (6/9/2022).
“Ini merupakan acara Lailatul Ijtimak rutinan MWC NU Turen, dan malam ini di ranting Sawahan” ujar Sugeng Puriyanto salah satu pengurus NU Sawahan. Ia juga menjelaskan rutinan Lailatul Ijtimak MWC NU rutin dilakukan tiap selapan hari sekali. Lailatul Ijtimak selalu membawakan Kajian dari Kitab kitab karya Hadrotus Syeikh K.H. Muhammad Hasim Asya’ri, kajian ini selalu di mulai dengan pembacaan Istighosah dan tahlil. Program rutinan MWC NU Turen ini merupakan sarana silaturahmi MWC ke Rantin secara langsung.
Safari Lailatul Ijtimak MWC NU Turen yang menempati Aula kator Ranting NU Sawahan ini di hadiri oleh ketua MWC Kiai Syafaat Muhammad beserta pengurus harian, Rois Syuriah K.H. Samari, Ketua Ranting, M Arief Noer, perwakilan ranting-masing se- Kecamatan Turen, Ketua dan wakil Banom NU se Kecamatan Turen dan juga dihadiri Takmir Masjid dan Mushola se-Desa Sawahan.
Seperti biasa pembacaan Istigotsah dan Tahlil menjadi pembuka Safari Lailatul Ijtimak, yang dilanjutkan materi serta paparan oleh MWC NU Turen. Namun, yang menjadikan para hadirin berbetah bersila dan mengaji hingga malam adalah Mauidhoh Hasanah Romo Kiai Haji Marzuqi Mustamar. Pukul 22.45 WIB Kiai yang juga menjadi pengasuh PP Sabilurrosyad Gasek Kota Malang ini hadir memasuki aula kantor ranting NU Sawahan. Beliau langsung duduk di podium depan bersama ketua MWCNU Kec. Turen Kabupaten Malang.
Selanjutnya, Kiai Pencipta Syair Shalawat Indonesia ini mengawalinya dengan menyapa dan mengajak para nahdiyin yang hadir untuk selalu belajar Islam secara utuh. “poro jamah hadirot hadirin rohima kumulloh, kita gadah prinsip, jangan sampai ada ajaran Islam yang hilang, jangan sampai ada satupun ayat yang hilang, jangan sampai ada hadis sahih yang hilang, tugas kita menjaga agar Islam tetap utuh” dawuh Ketua PWNU Jawa Timur tersebut dalam mengawali paparannya.
Kiai yang juga menjadi Dosen Fakultas Humaniora dan Budaya Prodi Bahasa Arab UIN Maliki Malang teserbut juga menjelaskan bahwa keorisinilan dan keterjagaannya akan membawa kebaikan islam seperti islamnya Rosulullah SAW. “Kita jaga Islam tetap utuh, jangan di kurang kurangi, jangan ditambah-tambahi, jangan di owah owahi” lanjutnya.
Kiai yang mengarang Kitab Al-Muqtathafat li ahl al-Bidayat ini, malam itu juga menpertegaskan amaliah Islam jangan sampai tidak sama seperti yang sudah di tuntunkan kanjeng Nabi Muhammad SAW. Karena hal itu menurut Kiai akan menjadikan amal ibadah tidak di terima. Oleh karena itu, menurutnya NU memutuskan untuk teguh bermahzab 4 Imam (Imam Safii, Imam Maliki, Imam Hanafi, Imam Hambali), adalah salah satu sikap menjaga kemurnian Islam.
“Poro rawuh, piye critane kok NU, ahli sunah waljamaah itu ajarane 100 persen podo karo ajarane kanjeng Nabi Muhammad. Satu, kita memantabkan diri, memilih sikap bermahzab, utamanya mahzab syafii”. Dawuhnya.
Selain pencerahan tentang Keislaman, Kiai Marzuki dalam mauidoh hasanahnya juga menerangkan situasi kebangsaan saat ini, hingga Safari Lailatul Ijtima MWC Turen berakhir pukul 23.25 WIB dan ditutup doa.
Penulis : Kontributor NUMALANG.ID
Editor : Moh. Ahsan Shohifur Rizal