NUMALANG.ID – Warga Dusun Ringin Anom Desa Kromengan, Kecamatan Kromengan menggelar acara bersih Desa Kromengan sekaligus Haul Syekh Kanduruhan yang merupakan cucu Sunan Ampel. Acara digelar pada kamis 1 septermber 2022 di makam Syekh Kanduruhan yang beralamatkan di Jalan Kanduruhan Dusun Ringin Anom Desa Kromengan Kecamatan Kromengan Kab Malang.
Acara di awali dengan kirab Pusaka peninggalan dari Syekh Kanduruhan pada pukul 14.00 waktu setempat dari Dusun Kater diarak bersama warga kurang lebih 300 orang menuju makam Syekh Kanduruhan. Dari pantauan NUMALANG.ID Syekh Kanduruhan menurut sejarah berasal dari Demak putra dari Raden Fatah yang ke-4. Dengan runtuhnya kerajaan Demak Syekh Kanduruhan mengembara mulai dari Tangerang, Sumenep, hingga ke daerah Kromengan Kabupaten,”ujar Ustadz Baidhowi dalam sambutannya”.
Pada kesempatan yang sama, Pria yang akrab disapa Ustadz dhowi ini menyampaikan, dalam perjuangannya beliau ditemani tiga sahabatnya yaitu Mbah Bodo yang berjuang di daerah Mbodo Jatiguwi Kecamatan Sumberpucung, Mbah Layar dan Syekh Kanduruhan. Menurut sumber cerita sesepuh warga Desa Kromengan, Awalnya Mbah Layar yang pertama babat alas di dusun Ringin Anom yang saat ini terdapat makamnya Syekh Kanduruhan, Sedangkan Syekh Kanduruhan di Desa Kromengan Ujung Timur, tapi karena angkernya dusun Ringin Anom waktu itu akhirnya mbah Layar meminta ganti posisi kepada Syekh Kanduruhan.
Suatu saat Syekh Kanduruhan dan Mbah Layar sedang ngobrol tiba-tiba mereka melihat tempat yang awalnya sepi tiba-tiba menjadi sangat ramai, akhirnya mereka berdua sholat untuk meminta petunjuk kepada Allah SWT tentang makna itu. Akhirnya Syekh Kanduruhan berucap besok tempat ini akan saya namakan keramaian yang akhirnya sekarang dinamakan Kromengan, Imbuhnya.
Selanjutnya Begitu Syekh Kanduruhan memulai babat alas di Dusun Ringin Anom beliau melihat tempat yang gersang,maka syekh Kanduruhan berjalan naik ke Tanaka Bangelan,Disana beliau melakukan tirakat untuk meminta petunjuk Allah SWT, Dan dapat petunjuk untuk mencabut tanaman simbukan yang akhinya keluar mata air,yang airnya dialirkan dari Tanaka sampai Kromengan dan sungai itu sampai sekarang masih mengalir hingga pinggir makam syekh Kanduruhan.” Tegas pria asal Gejet Kromengan tersebut”.
Hadir juga anggota DPR Provinsi Jatim, Daniel Ruhi, dalam sambutannya ia menyampaikan bahwa tempat ini mempunyai potensi bisa menjadi obyek wisata religi, oleh karena itu pemerintah Provinsi Jawa Timur sangat support dengan kegiatan ini, “saya berharap warga untuk terus mengembangkan potensi yang ada saat ini, sehingga harapan warga desa bisa terwujud menjadikan makam Syekh Kanduruhan sebagai distinasi desa wisata religi”. Pungkasnya.
Nampak Hadir dalam kegiatan tersebut Camat Kromengan, Kepala Desa Kromengan dan Ketua MWCNU Kromengan Gus Dimyati, Juga Banser PAC Kromengan.
Penulis : Muhammad Gufron
Editor : Moh. Ahsan Shohifur Rizal