Kamis, September 19, 2024
spot_img

Gus Muammar: Jangan Ruqyah Jika Tidak Memahaminya

NUMALANG.ID, MALANG — Pengasuh Pondok Pesantren Shirojuth Tholibin, Kalirejo, Kabupaten Malang, Muammar Hidayatulloh, mengatakan, ruqyah sebagai bentuk pengobatan pertama dan utama harus dilakukan orang yang memahami dunia ghaib.

“Siapapun, kalau tidak bisa membuktikan sesuatu yang ghaib, jangan bergerak di bidang ruqyah, agar tidak meresahkan masyarakat,” kata sosok yang akrab disapa Gus Muammar ini kepada numalang.id, Rabu (3/8/2022).

Selain dilakukan orang yang memahami dunia ghaib, kata Gus Muammar, ruqyah juga harus dilakukan dengan benar. Hal itu perlu disosialisasikan sejak dini agar tak disalahpahami. Karena itulah, pada Ahad (31/07/22) lalu, pihaknya menggelar pelatihan praktisi ruqyah yang ditujukan kepada para santri milenial. 

Gus Muammar merupakan anggota jam’iyyah Ruqyah Aswaja (JRA). Ia mengatakan bahwa gerakan yang dilakukan JRA bukan gerakan semata-mata untuk pengobatan. “Tapi juga untuk berdakwah guna membentengi dari rongrongan terhadap akidah-akidah Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja),” ujarnya. 

Pelatihan ini diikuti kalangan anak muda dan yang sudah berkeluarga. Kurang lebih 30 peserta hadir dari berbagai wilayah. Mereka terlihat sangat bersemangat belajar, mulai pukul 08.00 hingga 15.00 WIB.

Kegiatan pelatihan praktisi ruqyah ini sudah dilakukan sebanyak 2 gelombang. Gelombang pertama digelar bersama Banser Kalirejo, gelombang kedua dibuka untuk umum. Awalnya, nama majelis ruqyah ini yaitu As-Syafani, lalu diubah menjadi ‘Pelatihan Praktisi Ruqyah Santri Milenial’.

Ruqyah, lanjut Gus Muammar, memang bisa menjerumuskan orang pada syirik. Karena itu, perlu hati-hati menata niat dan melakukannya. “Semuanya kembali kepada bagaimana kita mempraktikannya,” ujarnya. (*)

Penulis: Ikbar Zakariya | Editor: Munib Rofiqi

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
-- advertisement --spot_img

Jangan Lewatkan

Terkini