Jumat, September 20, 2024
spot_img

Mengenal Kawasan Makam KH Ageng Muhammad Besari yang Jadi Lokasi Mujahadah Kubro Kader NU Se Jatim

NUMALANG.ID, MALANG – Kawasan makam KH Muhammad Ageng Besari di Desa Tegalsari, Jetis, Ponorogo, akan menjadi lokasi Mujahadah Kubro 9999 kader NU se Jawa Timur.

Mujahadah kubro yang diselenggarakan oleh PWNU Jatim ini juga dirangkai dengan kegiatan rutin Bahtsul Masail yang diselenggarakan setiap enam bulan sekali.

Mengutip jatim.nu.or.id, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Ponorogo, Kiai Fatchul Aziz bersyukur Ponorogo berkesempatan menjadi tuan rumah kegiatan Bahtsul Masail PWNU Jawa Timur.

“Kemudian PWNU Jawa Timur juga menambah kegiatan mujahadah kader, karena selama adanya pandemi Covid-19 kegiatan mujahadah kader tidak bisa diselenggarakan,” ucap Kiai Fatchul Aziz, dikutip NUMalang.id, Sabtu 18 Juni 2022.

BACA JUGA: 250 Orang Rombongan PCNU Malang Siap Ikuti Mujahadah Kubro Kader NU di Ponorogo

Ia menjelaskan, Tegalsari menjadi pilihan panitia dari PWNU Jawa Timur, dinilai sebagai tempat yang dianggap lebih tepat karena posisi strategis historisnya.

Terdapat makam  Kiai Ageng Muhammad Besari. Sosok pendakwah Islam di Ponorogo tempo dulu yang cukup sukses.

Berkat dakwah Kiai Ageng Besari lah nama Tegalsari menjadi masyhur. Generasi selanjutnya juga melahirkan tokoh besar seperti Pangeran Diponegoro dan Syeh Burhan.

Kiai Fatchul Aziz menjelaskan, keturunan dari Tegalsari juga banyak yang menjadi ulama besar dan pemimpin negeri ini.

Di antaranya Hadratusyeh KH Hasyim Asyari. Sedangkan sebagai pemimpin di antaranya KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Disebutkan pula bahwa dari garis keturunan Kiai Ageng Besari pula kelak lahir sosok Sultan Kartasura, yakni Pakunuwono II, Begawan Kasultanan Kartasura Raden Ngabehi Ronggowarsito, dan tokoh pergerakan kemerdekaan HOS Tjokroaminoto.

Pendiri Pondok Pesantren Tremas Pacitan, KH Abdul Mannan juga pernah nyantri di Tegalsari. Adapun beberapa pondok di Jawa yang memiliki hubungan erat dengan Mbah Besari, seperti Pondok Lirboyo, Ploso,  Jampes,  Tremas, dan lainnya masih mempunyai nasab sampai Tegalsari.

“Semoga ada keberkahan bagi pengembangan dakwah Islam Aswaja, utamanya kader NU di seluruh Jatim. Dan saya mohon kepada seluruh peserta Bahtsul Masail maupun Mujahadah Kader agar dapat mengoptimalkan kegiatan ini sebagai upaya silarurrahim kader sekaligus memperkuat energi dari perjuangan Simbah Ageng dan Simbah Hasan utamanya,” pungkasnya. (*)

Penulis: Hari Istiawan | Sumber: jatim.nu.orid

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
-- advertisement --spot_img

Jangan Lewatkan

Terkini