Jumat, September 20, 2024
spot_img

Implementasi Hadis Amar Ma’ruf Nahi Mungkar Menurut Rais Syuriah MWCNU Bululawang

NUMALANG.ID, Malang – Rais Syuriah MWCNU Bululawang KH. Syamsul Maarif menukil sebuah cerita yang masyhur terkait implementasi hadis amar ma’ruf nahi mungkar. Dalam cerita itu, meski melihat kemungkaran di depannya, memilih menggunakan alternatif ketiga, yakni dengan doa atau hati.

Kisah tersebut dialami seorang santri dan gurunya yang merupakan ulama besar yang berada di dalam sebuah perahu atau kapal. Di sana mereka berdua melihat sekelompok muda mudi yang sedang euforia berbuat maksiat yang juga berada di perahu lain.

Sang santri pun mengusulkan kepada gurunya agar mendoakan mereka agar tenggelam. Namun, oleh sang guru, mereka malah didoakan agar sekelompok muda mudi tersebut diberikan kegemberiaan di akhirat seperti euforia kegembiraan mereka di dunia ini.

Singkat cerita, berkat doa ulama tersebut, dalam waktu yang singkat mereka kemudian menepi dan berpisah satu sama lain. Tidak lama kemudian mereka mendapat hidayah dan menjadi pemuda dan pemudi yang solih dan solihah.

“Itulah dakwah yang ditempuh para ulama kita kiai kita dengan tidak memilih menerapkan cara yang pertama sesuai hadis,” kata KH Syamsul Maarif dalam mauidoh hasanah dalam rangka peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-79 1443 H.

عَنْ أَبِي سَعِيْد الْخُدْرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ اْلإِيْمَانِ
[رواه مسلم]

Terjemah: “Dari Abu Sa’id Al Khudri radiallahuanhu berkata : Saya mendengar Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Siapa yang melihat kemunkaran maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman.”

Cerita tersebut disampaikan KH Syamsul Maarif ketika acara Safari Ramadhan MWCNU Bululawang bersama lembaga, banom, dan Muspika se Kecamatan Bululawang, Senin 11 April 2022.

Acara tersbeut juga dikemas untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI yang ke-79 dalam kalender Hijriyah, tahun 1443 H.

Camat Bululawang, Mardiyanto dalam sambutannya mengakui bahwa sejak era kemerdekaan hingga kini, peranan kader-kader NU sangat luar biasa. Ia juga mengaku baru pertama kali mengikuti peringatan HUT Kemerdekaan RI dalam kalender hijriyah ini.

“Euforia peringatan HUT Kemerdekaan RI dalam kalender hijriyah tidak mungkin dilaksanakan dengan hura-hura karena pasti berda dalam bulan puasa Ramadhan. Sehingga pasti diisi dengan kegiatan yang positif seperti berdoa bersama untuk kemajuan bangsa dan engara,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu juga dilakukan penyerahan sertipikat tanah wakaf untuk kesejahteraan masjid yang ada di Desa Bakalan. H. Achmad mengingatkan pengurus NU untuk turut bergerak mensertipikasi tanah-tanah wakaf dengan Nadzir Badan Hukum NU agar status tanah wakaf tersebut bisa aman. (Hari Istiawan)

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
-- advertisement --spot_img

Jangan Lewatkan

Terkini